Organisasi Dan Arsitektur Komputer
thomas sasior |
TUGAS MAKALAH
ORGANISASI ARSITEKTUR KOMPUTER
DISUSUN OLEH :
NAMA |
: |
THOMAS Y. E SASIOR
|
N.P.M |
: |
18 – 411 – 110 |
PRODI |
: |
TEKNIK INFORMATIKA |
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
kita panjatkan kepada Tuhan Maha Esa karena kasih dan rahma-Nya, sehingga
penyusunan makalah ini akhrinya bisa diselesaikan.
Makalah tentang “Organisasi Arsitekur Komputer” ini
disesuaikan dengan tujuannya untuk pengganti UAS Mata Kuliah ORGANISASI
ARSITEKTUR KOMPUTER serta memenuhi tugas
yang telah diberikan oleh dosen.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan banyak dan
ketidaksempurnaan pada penulisan makalah ini, baik ini maupun redaksinya. Oleh
karena itu, kritikan dan saran yang membangun diharapkan dapat memperbaiki
makalah ini untuk selanjutnya.
Akhir kata, dengan makalah ini dapat bermanfaat bagi
siapa saja yang membutuhkannya serta sebagai bahan pegangan.
DAFTAR ISI
JUDUL
…………………………………………………………….……..1
KATA PENGANTAR
………………………………...…………….…..2
DAFTAR ISI
…………………………………….………………….……3
BAB I PENDAHULUN
……………………………………….…………6
1.1
Latar
Belakang …………………………………....………………….6
1.2
Manfaat
………………………………….………………………….…6
1.3
Tujuan
…………………………………….…………………………...6
BAB II PEMBAHASAN
…………………………………………...……..7
2.1 Unit Kendali
Logika …………………………………………..………7
2.2 Kendali Hard-Wired
……………………………………….…………8
2.3 Kendali Microprogrammed
…………………………………….…....8
2.4 Emulasi
…………………………………….…………………..…..…10
2.5 Irisan Bit
……………………………………………………………...11
2.6 Peralatan
Pendukung bagi Program-Mikro ………………..…...…11
1.
Assembler-Mikro
………………………………………………...11
2.
Formatter
…………………………………………………………12
3.
Sistem
Pengembangan …………………………………………...12
4.
Sistem
Hardware ……………………………………………...…12
2.7 Biaya Dan Keuntungan
Pemrograman-Mikro ………...…………..12
3.1 Konsep
Komputer Pipeline ………………………………………….13
3.2 Sinkronisasi
Pada Pipeline …………………………………………..14
3.3 Efisiesni Pipeline
……………………………………………………..14
3.4 Klasifikasi
Pipeline …………………………………………………..15
3.5 Cascading Atas
Stage ………………………………………………..16
3.6 Prinsip
Pipeline Secara Umum …………………………..………….16
3.7 Contoh
Pipeline Multifungsi ………………………………………...20
3.8 Masalah
Pipeline yang Berulang …...……………………………….20
3.9 Ringkasan
…………………………………………………….………21
4.1 Kebutuhan Akan
Pemrosesan Paralel …………………….….…….21
4.2 Teknik-Teknik
Pemrosesan Paralel ………………………………..22
4.3 Percepatan
Komputer Paralel …………………………………..….23
4.4 Klasifikasi Pada
Arsitektur Komputer Paralel ………………..…..24
A.
Klasifikasi
Shore …………………………………………………24
B.
Klasifikasi
Feng ……………………………………….………….26
C.
Perbandingan
Vektor ……………………………………………26
4.5
Pemrosesan
Vektor …………………………………………….…….26
4.6
Prosesor
Array …………...……………………………………….….29
A.
Organisasi
Pada Prosesor Array ……….……………..…….30
B.
Jaringan
Penghubung SIMD ……………………………..…30
C.
Prosesor
Array Asosiatif …...…………………………….….31
4.7
Sistem
Multiprosesor …………..…………………………………….32
A. Sistem
Memori-Pribadi dan Memori-Terbagi ……………..32
B. Organisasi
Hardware Multiprosesor ……………………….33
C. Multicache
dalam Sistem Multiprosesor ……….…………..26
4.8 Organisasi
Paralel Secara Umum …………………………………..36
5.1 Revolusi Mikrokomputer
………………..………………………….36
5.2 Pengembangan Secara Teknologi
…………………………………..37
5.3 Pandangan Umum Dari Sistem
Mikrokomputer …………….……38
5.4 Unit Pemrosesan Single-Chip (MPU)
……………..………………..39
5.5 Set Intruksi
…………………………………….……………………..41
5.6 Mode Pengalamatan
………………………………..………………..43
5.7 Pembuatan Pengaturan Waktu
…………………………..…………44
5.8 Single-Sliced Mikroprosesor
………………………………...………46
6.1 Evolusi Jaringan Komunikasi Komputer
…………………………..47
A. Klasifikasi
Jaringan Komunikasi Komputer …………….….48
B. Hal-Hal
Tentang Komunikasi Komputer ……………….…..49
6.2 Arsitektur Jaringan Komunikasi
Komputer ………………………50
A. Model
Pertalian Hubungan Sistem Terbuka ………………….50
B. Fungsi
Protocol ………………………………………………….52
C. Klasifikasi
Protokol Jaringan ……………………………….….53
6.3 Topologi Jaringan Komunikasi Komputer
………………………...53
6.4 Teknik Transmisi Data
………………………………………………54
A.
Topologi Link ……………………………………...……………..54
B.
Mode Transmisi …………………………………….…………..55
C.
Multplexing …………………………………………….………..56
6.5 Media Transmisi
………………………………………………….…57
6.6 Tekni Switching/Pengambilan Jaringan
………………………..….57
A.
Sirkuit Switching ………………………...………………………58
B. Message
Switching ………………………………………,………59
C. Paket
Switching ………………………………………………,….59
6.7 Ringkasan …………………………………………………………….60
BAB
III PENUTUP ………………………………………………..…….61
7.1
Kesimpulan ………………………………………………………...…61
7.2
Saran ………………………………………….…………………..…..61
DAFTAR
PUSTAKA ………………………………………………..….62
BAB I
ORGANISASI ARSITEKTUR KOMPUTER
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Organisasi
Arsitektur Komputer adalah bagian yang terkait erat dengan unit-unit
operasional dan interkoneksi antar computer penyusun system komunikasi computer
dalam merealisasikan aspek, organisasional adalah tekonologi hardware, system
dan komputasi antar muka. Organisasi Arsitektur Komputer mempelajari bagian
yang terkait dengan revolusi, unit-unit, program peng-decode, media transmisi,
hardware dan software dan hubungan antar komponen system computer.
Computer
sebagai sebuah system yang berhirarki (terstruktur), yang mana computer dapat
dianggap struktur sejumlah computer beserta fungsinya yang dijelaskan sebagai
fungsional kolektif struktur an fungsinya internal.
1.2 Rumusan
Masalah
A.
Bagaimana
Kinerja Dan Mekanisme Komputer?
B.
Bagaimana
System Komponen Komputer Bereaksi?
C.
Apakah
Fungsi Dari Masing-Masing Perangkat Komputer?
1.3 Tujuan
A.
Menjelaskan
Terkait Organisasi Dan Arsitektur Komputer?
B.
Memahami
Serta Mengetahui Kinerja Komputer?
C.
Menjelaskan
Alur Program-Program Komputer?
D.
Mendalami
Proses Perancang System Komputer?
E.
Menjelaskan
System Jaringan Komputer?
BAB II
ORGANISASI ARSITEKTUR KOMPUTER
PEMBAHASAN
2.1.
Unit Kendali Logika
Unit
Kendali Logika atau CLU Unit Logika Yang dapat mengatur seluruh
aktivitas-aktivitas yang terdapat dalam Hardware dalam komponen computer. CLU
juga dapat menyebabkan suatu intruksi di fetch dari memori, CLU memeberikan
sebuah kode pada intruksi dan menentukan operasi yang dilaksanakan, ia juga
memberikan sumber tujuan data yang dieksekusikan. CLU mengulangi proses sebuah
proses HALT secara tiba-tiba yang diinputkan dalam program yang akan
dieksekusikan.
Ketahui
bahwa, sebuah intruksi merupakan suatu entitas yang kompleks dalam
pelaksanaannya dan tidak dapat diselesaikan dalam sebuah pulsa waktu tunggal.
Durasi siklus/eksekusi tergantung spesies operasi yang akan dikerjakan, untuk
metode pengalamatan yang digunakan dalam jumlah operandyang ingin diperlukan. Proses
mekanisme CLU adalah membagi setiap siklus intruksi menjadi serangkaian keadaan
(State). Dalam metode suatu state selalu berhubungan dengan unit terkecil dari
aktifitas sebuah pemrosesan dan menyatakan eksekusi satu bahkan lebih
intruksi-mikro secara bersamaan.
Intruksi-mikro
merupakan operasi primit atau masih tertinggal tingkat rendah sehingga secara
langsung pada sirkuit logika computer. Ada beberpara fungsi sinyal untuk
merincikan secara fungsinya yakni :
1.
Membukan/menutup
suatu gerbang dari sebuah register ke sebuah jalur bus.
2.
Mentransfer
data sepanjang sebuah jalur bus.
3.
Member
inisial sinyal-sinyal kendali seperti : READ, WRITE, SHIFT, CLEAR, dan SET.
4.
Mengirimkan
sinyal-sinyal waktu.
5.
Menunggu
sejumlah periode waktu tertentu.
6.
Menguji
bit-bit tertentu dalam register.
Dua pokok pendekatan
perencaan CLU yakni : rancangan hard wired (logika random) dan rancangan
microprogrammed. Setiap rancangan memerlukan sekelompok piranti logika dan
hubungan yang berbeda-beda. Setiap intruksi-mikro disimpan dalam sebuah memori
kendali (biasanya disebut ROM) dalam CLU.
2.2.
Kendali Hard-Wired
Sewaktu
sebuah intruksi ditempatkan dalam register intruksi, CLU men-decode intruksi
itu dan akan menghasilkan sebuah rangkaian intruksi-mikro. Contohnya : PC
mempunyai 16 intruksi yang akan dieksekusikan dan setiap intruksi dapat
memberikan opcode 4-bit. Ada beberapa decode untuk opcode yakni :
a)
LDR
(Load suatu register dan memori)
b)
LDM
(Load memori dari suatu register)
c)
ADR
(Add ke Register)
d)
BRU
(Branch/percabangan false (tidak kondisional)
e)
BRZ
(Branch/percabangan pada false
Semua alamat operand yang diperlukan untuk oleh opcode
yang harus dipasok ke memory address register (MAR) diwaktu yang tepat pula.
Unntuk unit memori men-decode alamatnya dipersembahkan kepada MAR dan outputnya
yang tersimpan didalam sebuah lokasi yang akan dialamati bus MBR.
Jika CLU tidak dapat sinkron sebuah penyelesaiannya suatu
operasi memicu pada operasi berikutnyadan itu tidak perlukan clock lagi. Namun
pendekatan apapun itu, dapat implementasi secara hard-wired pada CLU dan akan
menghasilkan responsive cepata secara keseluruhan.
2.3.
Kendali Microprogrammed
Istilah
penyebutan proram-mikro diungkapkan oleh orang cerdas yakni : M. V Wilkes pada
tahun 1950-an. Ketika ia mengajukan pendekatan inovatif untuk mengendalikan
perancangan sebuah unit. Disisi lain ide ia temukan dapat berpengaruh sehingga
menarika begitu banyak perhatian banyak ahli insinyur computer pada wakt pula
itu.
Serangkaian
mikro-program yang berhubungan dengan masing-masing intruksi tiap kelompok yang
tersimpan dalam memori tersebut dan di baca oleh ROM (memori kendali).
Dalam hal ini
Mikroprogrammed membagai prinsip kerjanya yakni :
a)
Organisasi
CLU Microprogrammed, Organisai pokok CLU microprogrammed mempunyai
intruksi-mikro yang disimpan dalam memori utama dan dapat diakses melalui MAR
dan MBR. Dengan mem-fetch sebuah intruksi-mikro dari memori control berarti
kita menyatakan sebuah siklus-mikro, dan waktu yang mana intruksi-mikro
di-decode untuk menghasilkan sinyal kendali untuk menjalankanya. CAR secara
normal akan bertambah 1 pada tiap-tiap pulsa waktu sehingga ia dapat menglamati
intruksi-mikro secara beurutan. Ada kemiripan fungsional antara pasangan MAR
dan MBR dan pasangan CAR dan CBR, pasangan pertama digunakan untuk mengakses intruksi-makro,
sedangkan pasangan yang terakhir digunakan untuk mengakses intruksi-mikro
b)
Format
Intruksi-Mikro, pada dasarnya ada dua jenis format intruksi-mikro yakni : horizontal dan vertical. Bagian horizontal satu bit diberikan untuk siap sinyal
logika yang dapat dihasilkan oleh intruksi-mikro. Kehadiran suatu sinyal
kendali diindikasikan dengan menempatkan sebuah false (nol) pada posisi tiap
bit yang semestinya. Pendekatakan mempunyai keuntungan bahwa akan menghasilkan
sebanyka sebuah sinyal kendali yang diperlukan secara beruntun, dan
memungkinkan suatu operasi yang sangat cepat. Kebanyakan operasi-mikro adalah
mutual ekslusif dan tidak pernah panggil secara bersamaan. Dan jika terbawa ke
dalam ekstrem jika satu field maka proses mekanisme coding dan decoding
menghasilkan suatu format intruksi-mikro, dimana hanya satu operasi. Jika kita
menggunakan suatu format intruksi-mikro horizontal untuk mnejalankan
operasi-mikro maka intruksi-mikro terdiiri dari 14 bit. Lalu sebaliknya dengan
format Vertikal memerlukan 4 intruksi-mikro untuk menjalankan operasi-mikro,
dan contoh format horizontal menggunakan memori kendali lebih efisien daripada
format vertical. Dan format dan operasi intruksi-mikro vertical menyurupai
intruksi-makro untuk itu kita lebih mudah menuliskan program-mikro vertical
daripada psangan horisontalnya.
c)
Perangkaian
Intruksi-Mirko, dalam pemakaian perangkaian Intruksi-Mikro proses mekanismenya
memungkinkan lompatan kondisional, program-mikro akan memungkinkan sebuah
keputusan. Kondisi ini meningkatkan kecepatan eksekusinya, ketimbang men-setup
. pilihan intruksi-mikro ditentukan oleh sirkuit logika perangkai-mikro.
2.4. Emulasi
Salah
satu fungsi pokok dari kendali miroprogrammed
adalah untuk menyediakan suatu alat untuk pengendalian computer yang
relative sederhana, fleksibel dantidak mahal. Fleksibel kendali microprogrammed dalam menangani sumber
daya suatu computer memungkinkan kita untuk menerapkan kelas intruksi yang
berbeda-beda. Memori kendali ROM yang terdapat dalam computer, mempunyai intruksi yang tetap.
Dalam
Emulasi suatu computer deprogram secara mikro (microprogrammed) mempunyai kumpulan intruksi yang benar-benar sama
dengan computer. Emulasi memungkinkan kita untuk mengganti peralatan yang lama
dengan mesin-mesin yang lebih up-todate tanpa
mengharuskan pemakai untuk menulis kembali keseluruhan software mereka. Hal ini
menjadi pertimabangan yang penting bagi para pemakai karena software biasanya
merupakan pekerjaan yang menghabiskan biaya dan waktu. Emulasi juga dapat
diterapkan dengan mudah jika mesin-mesin tersebut mempunyai arsitektur yang
sama pua. Namun banyak yang berhasil melakukan emulasi computer dengan
menggunakan mesin-mesin yang arsitekturnya benar-benar berbeda.
2.5. Irisan Bit
Sistema
yang dapat deprogram secara mikro dapat dibuat dengan menggunakan sirkuit
terpadu yang khusus disebut sebagai processor irisan-bit, untuk merancang hardware sebagai
perangkai-intruksi-mirko dan dapat menggunakannya dengan beragamnya konfigurasi
path data kumpulan intruksi. Fleksebilitas yang dapat dalam pendekatan ini
dapat ditingkatkan jika blok-blok tersebut dapat digunakan untuk membangun
processor dengan panjang word yang arbiter. Irisan itu memiliki 2 bit pada
umumnya yakni : 2 atau 8 bit, yang berisi semua sirkuit logika yang diperlukan
untuk menyiapkan fungsi-fungsi ALU, transfer register dan fungsi-fungsi
kendali.
2.6. Peralatan Pendukung Bagi Program-Mikro
Nah, untuk bagian kita akan membahasa
terkait Peralatan yang terdapat pada Program-Mikro, Program-Mikro memiliki 4
kategori yakini :
1. Assembler-Mikro
Assembler-mikro merupakan program-program software
yang memungkinkan para perancang untuk men-encode suatu program-mikro dalam
suatu bahasa simbolik (menggunakan mnemonics) dan terjemahkan dan repsesentassi
ini dalam repsentasi absolute (mutlak) untuk di-load ke dalam memori kendali.
Untuk itu, ada beberapa keuntungan didalam suatu Assembler-mikro yaitu :
-
Meningkatkan
produktivitas dalam menulis code program-mikro.
-
Tingkat
independensi terhadap struktur hardware.
-
Kemudahan
untuk perubahan, penysipan intruksi-mikro inovatif dapat mengacau keeluruhan
program-mikro dan akan memaksa programmer untuk mengubah seluruh address
percangan.
-
Pengujian
kesalahan, Assembler-mikro mendeteksi spesies kesalahan tertentu dalam program
mikro.
-
Informasi
referensi hilang, hamper semua assembler-mikro menghasilkan suatu daftar yang
memperlihatkan semua intruksi-mikro yang mereferensikan niai-nilai simbolik
tertentu.
-
Peningkatan
kemampuan dapat terbaca.
Ada dua kategori assembler-mikro yakni : (1) terdiri
atas assembler-mikro umum atau sesuai definisi. Sebuah definisi format
intruksi-mikro dan interpretasi nilai-nilai simbolik, dan (2) terdiri atas
program-program yang dikembangkan untuk bahasa assembly-mikro tertentu dan
rancangan intruksi-mikro tertentu.
2. Formatter
Formatter
adalah program-program yang member fasilitasi bagi pemrograman PROM. Pada
dasarnya, formatter mengambil
program-mikro yang harus ditulis dalam memori kendali dan mengisinya lalu
dimuat dalam sebuah chip PROM yang menyataan memori kendali.
3. Sistem
Pengembangan
Pada bagian ini, hardware dan software support
perencangan microprogrammef. Sistem
pengembangan juga menyediakan dukungan debugging dan dilayani emulasi sisteam
yang sedang dikembangkan.
4. Sistem
Hardware
Hardware
simulator marupakan program-program yang mensimulasikan rincian arus data di
dalam harsware yang sedang dirancang.
2.7. Biaya Dan Keuntungan Pemrograman-Mikro
Rancangan microprogrammed
relative mudah diubah-ubah dan dibetulkan, menawarkan kemampuan diagnostic
yang lebih baik dan lebih dapat diandalkan daripada rancangan hard-wired. Dana alasannya adalah bahwa
waktu yang diperlukan untuk menjalankan suatu intruksi-mikro juga harus mencangkup
waktu akses ROM. Sebaliknya, suatu keterlambatan dalam CLU hard-wired hanya mungkin disebabkan oleh keterlambatan waktu
penyebaran melalui bus hardware, yang relative sangat kecil. Utilitas memori
utaman dalam computer microprogrammed baisanya
lebih baik karena software seharusnya menggunakan ruang memori utama justru
ditempatkan dalam memori kendali.
Untuk
menilai penghemat ruang memori kendali yang dihasilkan memerlukan suatu memori
kendali sebesar 16.374 x 128 bit namun hanya terjadi sejumlah 256 intruksi-mikro
yang berbeda. Demikian kita dapat menggunakan sebuah memori-nano sebesar 256 x
128 bit untuk menyimppan semua intruksi-mikro yang diperlukan, sementara memori
kendai dapat dikurangi dapat dikurangi kapasitasnya menjadi 16.384 8 8 bit.
Computer dengan memori ruang kendali dua-tingkatan
semacam itu akan bekerja lebih lambat dibandingkan computer yang tidak
menggunakannya karena siklus fetch-mikro memrlukan data referensi memori.
3.1. Konsep Komputer Pipeline
Pada umumnya, efisiensi sabuah system
computer dinilai berdasarka kecepatan hardware dan fasilitas-fasilitas
software. Penilaian ini disebut sebagai throughtput,
defininya adalah sebagai jumlah pemrosesan yang dapat dikerjakan dalam
suatu interval waktu tertantu.
Konsepnya
adalah pemrosesan pipeline dalam suatu computer mirip dengan suatu baris
perakitan dalam suatu pabrik industry. Pemrosesan pipeline suatu computer juga
diperoleh dengan membagi suatu fungsi yang akan dijalankan menjadi beberapa
subfungsi yang lebih kecil dan merancang hardware yang terpisah, disebut
sebagai tingkatan, untuk setiap subfungsi.
Keuntungan proses penambahan secara
pipeline adalah bahwa dua input yang baru dapat dimulai melalui bus pipa
tersebut segera sesudah dua input sebelumnya melewati stage 2. Dengan menggukan
pipeline, jumlah selisih waktu antara hasil pertama dan kedua merupakan jumlah
waktu yang diperlukan untuk menormalisir sebuah angka.
Kita mendefinisikan suatu “computer pipeline” sebagai suatu computer dengan komponen
hardware pipeline.
3.2. Sinkronsasi Pada Pipeline
Efisiensi
suatu pipeline dapat berkurang jauh akibat suatu bottleneck. Bottleck terjadi sewaktu pemrosesan pada suatu stasiun,
stage, dan menghabiskan waktu lebih lama daripada stage lainnya. Untuk
menyamakan waktu yang diperlukan pada setiap stage makan stage-stage tersebut
harus “disinkronisasi”. Sebuah pipeline linier dasar dimana stage benar-benar
sirkuit kombinasional yang terpisah dari stage berikutnya dalam pipeline oleh
adanya latch.
Waktu
yang diperlukan untuk lewat suatu latch melalui stage ke lacth disebut “penangguhan clock”. Karena hanya ada
satu keseragaman penangguhan clock untuk seluruh pipeline maka lacth disinkron
sesuai dengan waktu proses maksimum pada masing-masing stage individu dalam
pipeline tersebut. Suatu prinsip perancang yang berhubungan dengan efisiensi
adalah dengan membagi fungsi yang sedang di-pipeline menjadi beberapa subfungsi
yang memilii implementasi herdware dengan waktu porses yang relative lama
3.3. Efisiensi Pipeline
Tiap
stage diwakili oleh sumbu, dan tugas-tugas
yang diperhatikan dalam diagram itu berhubungan dengan sekelompok input
mana, atau tugas, pada stage yang mana dalam pipe tersebut dan pada penangguhan
clock yang mana. Terkadang kelompok input yang baru tidak lansgung tersedia
atau, seperti yang akan kita lihat nanti, terlambat.
Kita
dapat menetukan throughput pipeline
tersebut, yang merupakan jumlah hasil yang dapat diselesaikan per satuan waktu.
Tingkatan kecepatan ini merefleksi kecepatan hitung pipeline tersebut. Dalam
teori, suatu fungsi pipeline hampir selalu lebih baik daripada fungsi
non-pipeline. Satu-satunya hal yang tidak lebih baik adalah bahwa suatu fungsi
tidak dapat dibagi-bagi menjadi beberapa sub-fungsi yang berbeda. Namun dalam
kenyataan, harga pipeline tersebut sangat mempengaruhi kapan dan apakah
fungsi-fungsi yang di-pipeline-kan lebih baik atau tidak. Dan inilah harga yang
disebabkan, tetapi tidak terbatas yakni :
1.
Tambahan
kunci hardware yang diperlukan.
2.
Kenadli
yang diperlukan untuk penjadwalan input tersebut.
3.
Waktu
yang dihabiskan oleh data dala fetch untuk menyesuaikan diri dengan waktu suatu
pengguhan clock yang seragam.
4.
Jumlah
rata-rata yang akan tersedia agar penggunaan pipeline menjadi efisiensi.
3.4
Klasifikasi Pipeline
Pipeline
dapat klasifikasi menurut fungsi dan konfigurasinya. Secara fungsional,
klasifikasi pipeline dibagi menajdi 3 kelompok yakni : pipeline aritmatika,
intruksi dan processor. Dikala itu dua seorang hebat yaitu Ramamoorthy dan Li
(1977) mengajukan tiga skema untuk mengklasifikasikan pipeline menurut
konfigurasi dan strategi kendalinya : unifungsi atau multifungsi yang berarti
statis dan dinamis dan mempunyai sklar dan vector.
Klasifikasi juga
dibagi menjadi beberapa bagian yakni :
a)
Klasifikasi Berdasarkan Fungsi yaitu Pipeline aritmatika yang berarti
proses segmentasi fungsi dari ALU dari fungsi sisitem yang muncul dalam
kategori ini. Pipeline intruksi dalam suatu computer nonpipeline, CPU bekerja
melalui suatu siklus yang berkesinambungan dari fetch-decode-eksekusi untuk
semua intruksinya. Proses pipelining intruksi, disebut juga “instruction (lihat
ke muka), mem-fetch intruksi secara berurutan. Proses pipelining intruksi
dikerjakan pada hamper semua computer berkemampuan tinggi.
Peplining processor, sewaktu stage dari suatu
merupakan processor actual dan latch-latch saling berbagi memori antara
prosesor-prosesor tersebut maka pipeline itu disebut sebagai “pipeline
prosesor”. Pipelining, banyak prosesor (multiple prosesor) merupakan konsep
relative baru dan belum umum.
Unifungsi versus multifungsi, kemampuan suatu pipeline menjalankan hanya suatu jenis pokok operasi disebut
sebagai “pipeline unifungsi”. Misalkan, perkalian floating-point menysyaratkan
pipeline agar juga menjalankan operasi yang sama pada kelompong input.
Sedangkan pipeline multifungsi,
fungsi-fungsi yang berbeda itu bisa dijalankan baik pada waktu yang bersamaan
ataupun berbeda, dengan mengubungkan subkelompok-subkelompok stage uang berbeda
dalam pipeline.
Statis
versus dinamis. Ketika intruksi-intruksi yang spesies sama akan dijalankan
secara bersamaan waktunya maka digunakan “pipeline statis”. Pipeline ini berupa
fungsional dan multifungsional tetapi mengasumsikan hanya satu konfigurasi
fungsional pada suatu waktu. Pipeline multifungsi statis dapat bekerja paling
baik jika fungsi yang akan dijalankan tidak sering berubah. Suatu proses
pipeline disebut sebagai (mengairi pipa)
atau draning the pipa.
Sedangkan pipeline dinamis, beberapa konfigurasi fungsional dapat muncul sekaligus. Konfigurasi pipe berubah-ubah
secara konstan, tergantung pada data mana untuk fungsi yang mana pada stage yang mana untuk setiap
pengguhan clock. Pipeline dinamis memerlukan kendali yang sangat kompleks dan
mekanisme perangkai untuk mengkonfigurasikan pipe bagi input-input tertentu.
Jika suatu pipeline dalam sebuah system perlu mengubah fungsinya secara berkala
maka herga implementasi pipeline dinamis melebihi pertimbangan harga dari waktu
menganggur yang dihasilkan dari proses draining pipeline secara terus-menerus.
Skala versus vector, scalar adalah serangkaian operasi scalar pada operand
scalar (masing-masing angka bukannya vector) . pipeline vector dirancang untuk
memproses intruksi vector dengan menggunakan operand vector.
3.5. Cascading Atas Stage
Iterative
cascading atas satge dapat digunakan untuk membuat unit pipeline unifungsi
maupun multifungsi. suatu hal yang khusus adder adalah bahwa
dalam langkah dua sebuah pasangan input A
dan B dapat dimulai berpindah
melalui pipe tersebut. Kita dapat membuat sebuah adder parallel multibit dari
sebuah adder. Pendekatan itu dalam bagian itu menghasilkan sebuah adder rupple. Waktu yang diperlukan
untuk menambah dua angka n-bit secara kasar merupakan n dikali waktu yang diperlukan untuk menambah jumlah m pasangan n dikali waktu yang diperlukan untuk melalui suatu stage full adder
untuk menghasilkan hasil penjumlahan dari pasangan angka yang pertama.
Keuntungan
adder pipeline hanya kita sadari sewaktu penghemat waktu meebihi pertimbangan
overhead pipeline tersebut, termasuk latch tambahan yang diperlukan. Untuk
menambah satu pasangan angka n-bit
pada suatu waktu akan lebih sepat dan murah jika kita menggunakan sebuah adder
cepat (menghabiskan waktu sejumlah m log2n ataupun adder ripple daripada kita menggunakan adder pipeline.
3.6.
Prinsip Pepiline Secara Umum
Sangat sering pipeline mempunyai hubungan
“umpan balik” dan “umpan mundur”, prinsip kerja hubungan suatu stage dengan
stage sebelumnya disebut hubungan umpan balik, sedangkan hubungan dari suatu
stage dengan satge berikutnya disebut sebagai hubungan umpan maju. Ketika
berhubungan dengan suatu pipeline umum, harus ditentukan urutan proses setiap
stage. Untuk memberi karateristik pada sturktur antarhubungan dan arus data
dlow pada suatu pipeline umum digunakan “tabel reservasi”. Table tersbut
menunjukan bagaimana stage-stage tersbut diproses secara beurutan untuk suatu
evaluasi fungsi tertentu. Jika tabel reservasi mempunyai lebih dari satu tanda
dalam baris tertentu, maka stage yang diwakili baris tersebut digunakan oleh
lebih dari satu kali untuk evaluasi fungsi.
Implementasi hardware bagi suatu tabe
reservasi tidak harus unik. Melainkan, dapat impementasi oleh kedua pipeline.
Implementasi yang benra-benar digunakan tergantung pada
pertimbangan-pertimbangan tertentu seperti harga, ketersediaan pipe-pipe yang
ada unutk melayani suatu fungsi yang inovatif dan kebutuhan untu menghasilkan
system tersebut.
Suatu
implementasi yang dapat dikonfigurasikan untuk menerapkan lebih dari stau
fungsi sebagai suatu “pipeline multifungsi”. Dengan pipeline multifungsi, kita
perlu menyertakan perangkat kendali dan perangkai yang dapat diatur untuk berhubungan
dengan tabel reservasi bagi masing-masing fungsi.
Ada beberapa Prinsip pipeline secara umum yakni :
1. Penjadwalan
dan Pencegahan Adanya Tubrukan, jika
suatu inisiasi dibuat makan “ “pengendali
pipeline” harus mencadangkan stage pada pipeline yang tepat bagi data inisiasi
yang relative yang ditentukan oleh tabel reservasi. Jika data dari dua inisiasi
yang berbeda akan masuk ke dalam stage yang sama pada waktu yang sama maka akan
berbeda akan menjadi “tubrukan”. Karena suatu stage tidak dapat menghitung dua
hasil yang berbeda secara bersamaan waktunya maka tubrukan dapat dicegah oleh
pengendali pipeline. Dan sebagai contoh terdapat pada 9.3 bahwa, kita akan menghadirkan suatu metode untuk menentukan “algoritma
penjadwalan” yang efisiensi yang dapat dimplementasikan oleh
pengendali pipeline untuk mencegah adanya tubrukan-tubrukan. Dan, jumlah unit
waktu antara dua inisiasi suatu pipeline dikatakan ”latensi”. Serangkaian latensi di antara insiasi yang berdampingan
dikatakan “serangkaian latensi”. Lalu, jika
rangkaian latensi mengulangi dirinya sendiri, hal ini dikatakan “siklus latensi”.
Pada
suatu algoritma pipeline, kita tertarik pada siklus latensi yang bebas dari
tubrukan untuk suatu alur inisiasi yang terus-menerus. Artinya, kita menginginkan
suatu sikluss latensi yang tidak pernah menghasilkan tubrukan antara
insiasi-inisiasi yang ada di dalam pipe tersebut.
Untuk
dapat menentuan algortima penjadwalan, kita mulai dengan manghasilkan semua
kemungkinan siklus latensi yang bebas tubrukan. Untuk “Vektor tubrukan” C, merupakan suatu biner dari kumpulan latensi
yang terarang. Ia memiliki sejumlah n bit
yang dimulai dari bit yang saling tidak signifikan, bit ke-I bernilai true (1) jika i merupakan
latensi terlarang dan jika tidak bernilai false (0); sehingga kita dapat tulis.
Sautu
“diagram keadaan” menunjukan bahwa
dalam bentuk kompak, semua kemungkinan rangkaian inisiasi untuk suatu pipeline.
Tujuan utama “algoritma penjadwalan”
adalah untuk menggunakan rangkaian yang memberikan “throughput tertinggi”. Dan,
kunci “algoritma penjadwalan” yang
efisien adalah berdasarkan pada analisa siklus pada diagram state yang
berhubungan dengan siklus latensi yang telah disebutkan sebelumnya. Lalu,
notasi untuk siklus tersebut dapat berupa label-label state yang berurutan atau
transisi-transisi yang saling berurutan. Metode penjadwalan yang dihadirkan
untuk pipeline unifungsi digeneralisasikan untuk merancang algortima
penjadwalan bagi pipeline multifungsi.
2. Penyisipan
Penangguhan (Delay) untuk Throughput yang Optimal
Jumlah stage dalam sebuah pipeline tidak mempengaruhi troughput pipeline tersebut kecuali
waktu starup awal. Jika pipeline itu merupakan suatu pipeline linier dasar dan
inputnya berlanjut, maka setelah starup awal, troughput akan dihasilkan per satu setiap penangguhan clock, tidak
peduli dengan jumlah stage-nya. Suatu stage penangguhan tak-terhitung tidak
mengubah nilai inputnya, namun semata-mata hanya menyimpan input untuk satu
penangguhan clock.
3.7. Contoh Pipeline Multifungsi
Contoh
data Corporation (CDC) CYBER 205 merupakan computer yang banyak memakai
pipeline. Di antara pipeline-pipeline aritmatikanya terdapat pipeline perkalian
floating-point. Ia merupakan pipeline multifungsi yang menjalankan operasi
perkalian. Jika ketika A dan B akan dikalikan, maka pertama-tama kedua operand
tersebut melewati stage perkalian, yang menghasilkan produk mantissa. Baik
operasi pembagian, ataupun akar pangkat dua memerlukan pengurangan mantissa
suatu operand dari operand lainnya.
Pada poin
ini, jika operasi tersebut merupakan sebuah devisi maka eskponen akan dikurangi
salam stage penggabungan/komplemen dan hasilnya dinormalisir dalam stage
pergeseran signifikan. Tetapi, jikw operasi tersebut merupakan operasi akar
kuadrat maka yang terlibat hanya sebuah eksponen tunggal.
CYBER 205
mempunyai sebuah hubungan umpanbalik “shorstop” khusus. Hal ini sangat
meningkatkan kecepatan computer, sewaktu mengerjakan intruksi vector seperti
pada penemuan produk dari seluruh elemen sebuah vector.
3.8. Masalah Pipeline Yang Berualang
Persamaan
disebut sebagai “Persamaan Perulangan”. Dalam
usaha membuat suatu pipeline dengan perulangan, potensinyauntuk merusak
efisiensi pipeline sangat besar. Namun hal ini terjadi, beberapa macam masalah perulangan
dapat ditulis sebagai berikut :
Dimana j
= (I – jumlah pengguhan clock dalam pipeline) dan g adaah fungsi hanya dari input
j sebelumnya. Dan mari kita
membahas masalah perulangan. Asumsikanlah bahwa kita ingin merancang sebuah
pipeline untu menghitung : untuk dua buah array A dan B , dimana B(0) merupakan sembarang nilai awal.
Jika sebuah elemen A dan B merupakan angka 4-bit, maka kita dapat
menggunakan sebuah adder pipeline 4-stage ADD sebagai fungsi f . karena, ADD merupakan fungsi input A ke-i
dan satu output B sebelumnya, maka = 1.
Dan, inilah contoh tabel kompleks sevara
relative pada kategori-kategori pipeline :
1. Unifungsi scalar
2. Unifungsi vector
3. Multifungsi statis scalar
4. Munltifungsi statis vector
5. Multifungsi dinamis scalar
6. Multifungsi dinamis vector
3.9. Ringkasan
Konsep pemrosesan pipeline dapat digunakan
dalam sebuah computer untuk memperbaiki troughpu
system dengan pipeline “aritmatika,
intruksi, dan prosesor”. Penigkatan “troughpun”
sisteam dengan satu atau lebih jenis pipeline ini tergantung pada fungsi dan
harga pipeline. Harga pipeline termasuk tambahan hardware yang diperlukan untuk
mekanisme latch dan kendalii, serta waktu yang tidak produktif bagi pengisian
pipeline dan memaksa latensi untuk menghindari terjadinya tubrukan.
Pipeline
dapat dikategorikan ke dalam basis “unifungsional”
atau “multifungsional”, “statis” atau “dinamis” dan “skalar” atau ”vektor”. Jadi, dalam
pengimplementasian dan penjadwalannya, pipeline bervariasi dari yang sangat
sederhana sampai yang sangat kompleks.
4.1.
Kebutuhan Akan Pemrosesan Paralel
“Pemrosesan
parallel” dalam sebuah
computer dapat didefinisikan sebagai pelaksanaan intruksi-intruksi secara
bersamaan waktunya. Computer yang cepat dan efisien banyak dibutuhkan oleh
berbagai bidang dewasa ini. Sebagian menyertakan simulasi numeric abgi
field-field yang berkesinambungan. Masalah-masalah semacam itu membutuhkan
banyak perhitungan dan dapat ditemukan pada disiplin-disiplin ilmu seperti oceanografi, astrofisik, seismologi,
meteologi, atomic, nuklir, dan fisika plasma. “pengolahan angkat-angka” bai
secara volume data dan jumlah perhitungan, sangat besar.
Akibat adanya
keterlibatan matematika dalam simulasi computer pada field-field yang
berkesinambungan, proses perhitungan tersebut dapat kita bagi menjadi beberapa
jalur independen yang dapat dikerjakan secara bersama-sama. Dengan demikian,
kemampuan computer bagi pemrosesan parallel dalam simulasi sangat dibutuhkan. Penggunaan
computer dengan kemampuan pemrosesan parallel meliputi intelgensia buatan (“artificial
intelligence”), rekayasa genetic (“genetic engineering”) analisa elemen
terbatas untuk perancangan struktur dan eksperimen terowongan angin (“wind
tunnel”) untul studi aerodinamika serta perancangan sirkuit LSI dan VSLI.
4.2. Teknik-Teknik Pemrosesan Paralel
Suatu
computer serial terdiri atas sebuah unit memori utama untuk menyimpan data dan
intruksi, sebuah CPU untuk menginterprestasikan dan menjalankan
intruksi-intruksi tersebut serta piranti-piranti I/O. Sebuah computer
paralel mempunyai kemampuan untuk saling tamping tindih atau menjalankan
beberapa operasi bersamaan waktunya.
Dan, ada beberapa paralisme dalam “arsitektur computer serial” yakni :
1. Pipeline
dapat kita anggap sebagai paralisme.
2. Unit-unit
fungsional berganda (multiple). ALU
dalam sebuah CPU untuk menjalankan semua fungsi artimatika dan logika, kita
dapat membangun unti-unit yang terpisah untuk menjalanka fungsi-fungsi yang
berbeda.
3. “Tumpang
tindih antara operasi-operasi” CPU dan I/O. CPU bertanggung jawab untuk mengarahkan semua operasi
I/O bertugas untuk menjalankan intruksi-intruksi program di dalam memori
tersebut.
4. “Interleaving
memori”, Interleaving memori
memungkinkan lebih dari satu word yang di-fecth dari memori pada suatu waktu.
5. “Multiprogramming”,
Multiprogramming
merupakan jenis paralisme, kejadiannya merupakan program-program yang
dijalankan secara sekuensial pada interval waktu yang sama.
6. “multiprosesing”,
sebuah CPU yang dalamnya
terdapat system, kita dapat menggunakan beberapa prosesor yang bekerja
bersama-sama pada permasalahan yang sama dan menghasilkan paralelisme, dan
kejadian-kejadian itu terdapat berupa bagian dari suatu program tunggal atau
suatu program, yang benar-benar terpisah.
Arsitektur
dibahas dalam bab
ini terkait dengan menggunakan metode-metode ini, baik secara individual atau
kombinasi, untuk menjalankan paralelisme dalam suatu computer.
4.3. Percepatan Komputer Paralel
Bayangkan tentang computer parallel dengan n prosesor yang bekerja secara berdampingan pada
sebuah program tunggal. Seperti yang kita ketahui, kita dapat mengerjakan semua
permasalahan dengan n kali lebih
cepat daripada menggunakan prosesor tunggal. Suatu batas bawah dikenal sebagai “konjektur Minsky”, memperkirakan
percepatan yang sesugguhnya yaitu sebesar log2n. sedangkan batas atas tergantung dari apakah keseluruhan program
tersebut menyertakan bagian I/O (biasanya berupa kode sekuensial).
Untuk
setiap prosesor yang ditambahkan, semakin sedikit percepatan dan semakin
kompleks bagi kita untuk mengatur semua prosesor tersebut. Timbu usaha-usaha
untuk mengeksploitasi kesejajaran dalam algoritma, yang dengan demikian semakin
memperbaiki penggunaan prosesor berkecepatan tinggi dalam jumlah yang sedikit,
daripada hanya mengandalkan pada prosesor berkecepatan tinggi dalam jumlah yang
besar, untuk mempercepat program. Selain itu, semakin banyak pula penelitian
yang dilakukan untuk memcahkan beberapa masalah konflik yang dihasilkan oleh
prosesor berguna dalam suatu system, yang juga meningkatkan batas bawah dan
batas atas percepatan.
4.4. Klasifikasi
Pada Arsitektur Komputer Paralel
Mekanisme Paralelisme dalam suatu computer
dapat dipublikasikan pada beberapa tingkatan yaitu :
1. Tingkat
Pekerjaan : antara pekerjaan-pekerjaan atau
fase-fase suatu pekejaan, prisipnya adalah dasar dari multiprogramming.
2. Tingkar
Prosedur : antara
prosedur-prosedur dan di dalam loop, hal ini harus tercakup sebagai hal penting
bagi suatu bahasa.
3. Tingkat
intruksi : antara fase-fase
sebuah siklus intruksi, yaitu : fetch, code dan eksekusi suatu intruksi.
4. Tingkat
artimatika dan bit : antara
bit-bit dalam sirkuit aritmatika, salah satu contohnya adalah adder parallel.
Paralelisme pada tingkat aritmatika dan
bit sudah menjadi standar computer-komputer dewasa ini. Penekanannya adalah
untuk menerapkan paralelisme pada ketiga tingkatan lainnya. Nah untuk itu, pada
bab ini beberapa penerapan dilakukan dengan software, dan kita akan memfokuskan
diri pada perencanaan hardware yakni :
A. Klasifikasi
Flynn
Michael J. Flynn (1966) memperkenalkan suatu skema untuk
mengklasifikasikan arsitektur suatu computer dengan melihat bagaimana mesinnya
menghubungkan intruksi-intruksi ke data yang sedang diproses. Ia mengatakan
bahwa suatu aliran sebagai suatu rangakaian item-item, baik berupa intruksi
maupun data, yang dijalankan melalui dan dioperasikan oleh sebuah prosesor.
Dan, ia memberikan klasifikasnya yaitu :
1.
SISD : (single intuction stream, single data stream), SISD, sebuah computer merupakan suatu
computer serial konversional yang telah dibahas, dimana intruksi-intruksi
dijalankan satu per satu dan sebuah intruksi tunggal berhubungan dengan paling
banyak satu operasi data.
2.
SIMD : (single instruction stream, multiple data stream) SIMD, dalam sebuah computer merupakan
suatu intruksi tunggal, mungkin mengawali sejumlah besar opearsi.
3.
MISD : (multiple instruction stream, single data stream) MISD, kelasnya melaksanakan beberapa
operasi intruksi secara bersamaan pada sebuah data tunggal.
4.
MIMD : (multiple instruction stream, multiple data steram) MIMD, sebuah computer dicirikan oleh
eksekusi lebih dari satu intruksi pada saat bersamaan, dimana setiap intruksi beroperasi pada beberapa aliran
adat.
A.
Klasifikasi Shore
J.E. Shore (1973) membuat suatu
klasifikasi arsitektur computer yang didasarkan pada organiasi bagian-bagian
penyusun suatu computer dan membedakan menjadi enam jenis mesin yakni :
Mesin I. pada computer ini, satu intruksi dikerjakan pada suatu
waktu dan masing-masing beroperasi pada satu word dalam suatu waktu
MesinII. Computer ini juga menjalankan tugas satu intruksi pada
suatu waktu, namun ia beroperasi pada sebuah irisan dari suatu bit dalam suatu
waktu, bukannya semua bit dalam word data.
Mesin III. Sebuah computer dalam kelas ini memiliki dua unit
pengolahan yang dapat beropeasi pada data, satu word dalam suatu waktu atau
suatu ”irisan bit” dalam suatu waktu.
Mesin V. computer jenis ini dicirikan oleh sejumlah elemen
pengolahan (unit pengolahan unit memori), semua di bawah kendali sebuah unti
kendali logika (CLU) tungga.
Mesin V. mesin V dihasilkan dengan mengubah Mesin IV sedemikian
sehingga elemen-elemen pengolahan dapat berkomunikasi dengan tetangga terdekat
mereka.
Mesin VI. “Komputer ini, disebut sebagai array logika dalam
memori” merupakan sebuah mesin dengan logika prosesor yang tersebar dalam
memori.
B.
Klasifikasi Feng
Tse-yum Feng (1972) menyarankan pengklasifikasikan
arsitektur computer atas tingkatkan paralelisme mereka. “Tingkatan paralelisme”
(degree of parallelism) di wakili oleh pasangan (n dan m) dimana n merupakan
panjang word dan m adalah panjang
irisan bit. Pasangan diklasifikasikan menjadi 4 kelompok yakni :
1. Jika n
= 1 dan m = 1 maka tidak terjadi
paralelisme. Word dan bit diproses satu per satuan waktu.
2. Jika n
> 1 dan m = 1 maka paralelisme
itu disebut sebagai “word parallel/bit serial (WPBS)”.
3. Paralelisme “word serial/bit parallel
(WSBP)” terjadi jika n = 1 m > 1. Dengan demikian n word diproses bit satu per satuan
waktu tetapi sejumlah m bit dari
masing-masing word diproses secara parallel.
4. Kategori terakhir disebut sebagai “word
parallel/bit parallel (WPBP)” merupakan suatu paralelisme diaman n > 1 dan m > 1, dalam hal ini, sejumlah nm bit diproses secara bersamaan.
C. Perbadingan
Klasifikasi
Klasifikasi
Mesin I Shore berhubungan dengan kelas SISD Flynn dan Mesin II sampai IV dapat
dianggap sebagai subdivisi kelas SIMD. Pada klasifikasi Feng Mesin I merupakan WSBP, Mesin II merupakan WPBS dan Mesin II – VI merupakan WPBP.
4.5 Pemrosesan Vektor
Sebuah “Vektor” adalah kumpulan sejumlah n elemen yang berurutan. Sejumlah elemen
n disebut “panjang vector”. Suatu
operasi yang bekerja paling sedikit satu operand vector disebut sebagai
“intruksi vektor”.
Intruksi vector dalam sebuah computer
dijalankan oleh suatu prosesor vector. Intruksi ini disebut sebagai : operasi
vector integer, operasi vector Boolean, dan operasi vector karakter. Salah satu
utama pemrosesan vector adalah bahwa tidak dibutuhkannya mekanisme pengendalian
loop. Mereka dibangun ke dalam hardware tersbut dan dengan demikian mengurangi
overhead yang berhubungan dengan pemrograman sebuah lop dalam suatu computer
scalar konversional.
Karateristik
Intruksi Vektor
Semua intruksi computer harus memerinci
informasi dasar tertentu untuk eksekusi. Informasi ini mencakup beberapa
bagian, baik secara eksplisit maupun implicit :
1. Operasi yang akan dijalankan.
2. Operand yang akan digunakan.
3. Status yang akan direkam.
4. Intruksi berikutnya yang akan dijalankan.
Kebanyakan operand “vektor” disimpan di dalam memori
hampir selalu dialamati secara langsung. Dan, sebagai tambahan bagi pemerincian
address operand, sebuah intruksi vector juga harus memerinci informasi sabagai
berikut :
1.
Dimensi
vector tersebut (sebuah metrics dianggap sebagai atau vector 2-dimensi dalam
konteks ini).
2.
Panjang
masing-masing dimensi vector tersebut.
3.
Jenis
data pada masing-masing dimensi vector tersebut.
4.
Penyusunan
elemen-elemen vector tersebut di dalam memori (elemen-elemen tersebut tidak
harus berkedudukan di dalam lokasi memori yang berdekatan, meskipun hal itu
biasanya merupakan default).
Dua buah konsep yang unik pada pemrosesan
vector adalah format data floating-point
dan padding. Kedua konsep ini
tidak dapat diterapkan pada prosesor scalar dan jika diikutsertakan sangat mempengaruhi
arsitektur sebuah prosesor vector. Suatu angka “floating-point” mempunyai 4
bagian yaitu : tanda magnitude,
mantissa, tanda eksponen, dan eskponen. Untuk memungkinkan setiap elemen
vector dinormalisir secara individual oleh eksponen-nya sendiri yang memrinci
posisi titik radix. Jika sebuah eksponen digunakan untuk seluruh vector, dapat
dihemat sejumlah besar memori. Ini prinsip dasar floating-point blok yang
dibahas oleh Higbie (1976). Untuk dapat menggunakan hanya satu eksponen, kita
perlu menyusun skala mantisa yang tepat. Namun jika hal ini mengakibatkan
kerugian data yang signifikan untuk segala elemen tersebut, floating-point blok
tidak boleh dikapai. Sedangkan padding merujuk
pada proses pemanjangan sebuah vector secara otomatis. Dan, salah satu cara
dari kedua kemungkinan di bawah ini, untuk dua tujuan yang berbeda yakni :
1.
Ketika
sebuah mesin dibangun untuk memproses vector-vektor, biasanya ia dapat
beroperasi denga dua vector lebih cepat daripada menggunakan satu vector dan
satu skalar. Proses padding pada vector konstata ini dilakukan oleh unit
kendali memori atau sebagai bagian dari suatu pipeline, yang dengan demikian
hanya membutuhkan satu salinan konstata yang benar-benar akan disimpan ke dalam
memori.
2.
Alasan
lain untuk padding adalah untuk memungkinkan terjadinya sebuah operasi pada
vector-vektro yang berbeda panjangnya. Vector yang lebih pendek di-padding-kan
dengan beberapa konstata identitas untuk operasi tersebut. Jika operasi itu
merupakan penambahan maka vektro yang lebuh pendek di-padding-kan dengan nol,
dan jika operasinya merupakan perkalian maka vector yang lebih pendek
di-padding-kan dengan satu.
Contoh
Arsitektur Haedware
Banyak
arsitekktru computer yang mampu menjalankan pemrosesan vector. Secara umum
prosesor vector memiliki salah satu dari dua pendekatan perencangan yang
berbeda : pemrosesan vector parallel dan pemrosesan vector pipeline. Dalam
suatu prosesor vector, untuk setiap operasi digunakan sejumlah
“elemen perhitungan”. Dan, suatu prosesor vector
pipeline hanya memiliki sedikit CE (computer element) namun masing-masing
dari mereka di-pipeline-kan. Karena intruksi vector perlu menjalankan operasi
yang sama berkali-kali.
Perhatian
terhadap Pengalamat Vektor
Ada bermacam-macam kemungkinan modus pengalamatan dalam
sebuah prosesor vector. Kecepatan pengalamatan sebuah operand dari memori
manjadi kritis terhadap kecepatan eksekusi pada suatu prosesor vector
dibandingkan dengan sebuah computer serial.
Pengalmatan rapat-rapat (teratur). Salah
satu karateristik umum pada pengalamatan rapat-rapat (dance) atau teratur
(regular) adalah bahwa pola di dalam memori kurang lebih telah kita ketahui
sebelumnya. Karateristik umum lainnya pada pengalamatan jenis ini adalah bahwa
semua elemen vector tersebut pada dasarnya tersimpan bersama-sama sebagai
sebuah kelompok. Dan, ada tiga pola paling umum jenis yaitu :
1.
Sekuensial
2.
Tidak
sekuensial tapi teratur
3.
Submatriks
Pengalamatan jarang-jarang. Modus pengalamatan ini merunjuk pada kasus
diaman pola alamat operand vector harus dihitung secara dinamis. Ada dua metode
umum kelas ini adalah sebuah vector bit dan vektro indeks.
4.6. Prosesor
Array
Sebuah “prosesor
array” merupakan sebuah computer
synchronous dengan lebih dari satu buah elemen pemrosesan yang beroperasi
secara peralel. “PE (prosesing element)”
PE beroperasi secara parallel, prosesor array mampu melakukan pemrosesan
vector. Prosesor array memiliki dua karakteristik yang berbeda yakni :
1.
PE
tersebut dirancang sebagai piranti yang pasif tanpa kemampuan decoding atau
kendali atas intruksi.
2.
Semua
PE tersebut menjalankan fungsi yang sama pada waktu yang sama pula, di bawah
kendali sebuah CLU tunggal.
Ada beberapa Prosesor dalam sebuah array
yaitu :
A. Organisasi
Pada Prosesor Array
Setiap
PE dalam suatu prosesor array dapat dihubungkan untuk berkomunikasi dengan
suatu bagian memori tertentu, ataupun dapat dihubungkan secara dinamis ke
bagian memori manapun yang diatur oleh CLU.
Elemen pemrosesan dengan memori local. Prosesor array ini sering disebut sebagai
suatu computer SIMD. Yaitu, computer yang menangani intruksi tunggal satu per
satuan watu, beroperasi pada aliran data berganda. Dalam prosesor array, setiap
PE dipasang ke sebuah modul memori yang terpisah. Data diteruskan melalui hanya
melalui bus “jaringan antarmuka” dan hanya jika diperintah oleh CLU.
Elemen pemrosesan dengan memori paralel. Suatu cara lain untuk merancang sebuah prosesor
array adalah dengan mengorganisir PE dan memori sedemikian sehingga PE-PE yang
berbeda dapat berkomunikasi dengan modul memori yang berbeda-beda (MM atau
Memory Modul). Semua PE dan MM masih berada di bawah kendali CLU dan CLU tetap
memiliki memorinya sendiri. Jaringan penjajaran, di bawah kendali CLU, dapat
menyediakan hubungan antara PE dan MM. kerana hubungan yang dinamis ini, kita
dapat mempunyai jumlah MM dan PE yang berbeda dalam suatu system.
B. Jaringan
Penghubungan SIMD
Jaringan penghubung atau prosesor array
SIMD pada dasarnya adalah sebuah “jaringan routing data” (data routing network)
untuk register-register tertentu antara PE-PE. Fungsi jaringan penghubung
adalah mengambil data dari register j dan
meneruskannya ke register k lainnya.
Jika perlu meneruskan data antara dua PE yang tidak saling dihubungkan melalui
jaringan, data tersebut beberapa jaringan tertentu dalam kontes ini.
Jaringan
statis dan dinamis. Kita dapat membagi jaringan routing data menjadi dua
kelas yaitu : statis & dinamis, jaringan
statis ditandai oleh hubungan yang
tetap (tetap connection) sedangkan dinamis
mempunyai hubungan variabel yang dihubungkan pada saat diperlukan. Jaringan
dinamis juga lebih lanjut dapat diklasifikasikan sebagai stage-tunggal atau
multistage.
Kebanyakan
jaringan penghubung stage dalam prosesor array merupakan jenis resirkulasi
stage-tunggal.
Suatu jaringan dinamis multistage terbentuk dari sejumlah
kotak scalar dan dapat menghubungkan semua input ke output maupun tanpa menjadi
terhubung penuh.
C. Prosesor
Array Asosiatif
Secara
implisit mengasumsikan bahwa unit memori merupakan RAM.
Tidak peduli seberapa cepat data
dapat diproses di dalam unit pemrosesan paralel, kecepatan arsitektur ini yang
sesungguhnya tergantung kecepatan unit RAM.
Jenis memori lainnya yang cocok
untuk arsitektur paralel adalah memori
asosiatif, memori beda dengan RAM, dimana memori ini isinya dapat
dialamatinya (content-addressable) dan seluruh memori dapat ditelusuri secara
bersamaan waktunya. Jika suatu memori asosiatif digunakan dalam sebuah prosesor
array, komputernya diberi nama “prosesor
asosiatif”.
Kerugian utama suatu prosesor
asosiatif adalah harga unit memori. Ada beberapa prosesor asosiatif yang telah
dibangun untuk aplikasi militer. Komputer Paralel Element Processing Ensemble)
merupakan suatu computer asosiatif yang digunakan untuk aplikasi pemrosesan
sinyal radar. Computer STARAN, dibangun oleh Goodyear Aerospace, juga dianggap
sebagai suatu computer asosiatif. STARAN pertama diaturuntuk pemrosesan citra
digital pada tahun 1975. Namun sejak itu, telah dipasang model-model yang
dipengaruhi dengan unit memori yang lebih besar dan kecepatan pemrosesan yang
lebih tinggi.
4.7. Sistem
Multiprosesor
System Multiprosesor merupakan sebuah system dimana
sekumpulan prosesor dalam suatu “computer tunggal” berhubungan dari bekerja
sama satu sama lain untuk memecahkan suatu permasalahan. Multiprogramming
disediakan oleh system operasi dan dapat diimplementasikan pada system
uniprosesor ataupun multiprosesor. Prosesor tersebut dapat berkomunikasi melalu
baris data langsung melalui memori yang terbagi-bagi atau dengan perantaraan
kombinasi memori itu. Jika kita menggunakan frase “dalam suatu computer
tunggal” yang berarti bahwa kita tidak membicarakan computer berganda yang
dihubungkan bersama-sama ke suatu system multiprosesor, jenis system itu lebih
umum disebut sebagai “system terdistribusi”. Ada beberapa Sistem Multiprosesor
yakni :
A.
Sistem Memori-Pribadi dan Memori-Terbagi
Suatu system prosesor dengan memori pribadi kadang disebut dengan system pasangan longgar merujuk pada
sebuah konfigurasi dimana prosesor itu memiliki memori local yang besar dan
mungkin juga dikelompokan oleh piranti I/O. Prosesor itu saling berkomunikasi
satu sama lain melalui suatu jalur system
transfer pesan. Sistem transfer pesan dalam sebuah system pasangan longgar
mempunyai efek terbatas bagi unjuk rasa system tersebut. Contoh yang paling
umum tentang multiprosesor memori pribadi adalah mesin hipercude.
Pada
system multiprosesor jenis kedua, disebut sebagai suatu system memori terbagi atau memori ketat, semua prosesor
membagi-bagi sebuah memori utama umum. Dan, biasanya setiap prosesor memiliki
piranti I/O yang terpisah dan mungkin memiliki cache yang berbeda pula. Dalam
kasus memori-terbagi, system tersebut kurang sebagai fleksibel untuk
pengembangan (ekspansi). Ada juga sebuah sirkuit logika untuk berhubungan
dengan usaha-usaha yang berkesinambungan (percekcokan) oleh dua atau lebih prosesor
untuk mengakses memori terbagi.
Pada
setiap mesin-mesin yang sesungguhanya, hipercode komersial yang tersedia
menyertakan mesin EPS seri-T, Intel iPSC dan NCUBE. Untuk itu, ada beberapa
macam mesin memori terbagi, tapi ada dua ayang paling baik adalah supercomputer
ETA 10 dan Cray-3.
B. Organisasi
Hardware Multiprosesor
Banyak keuntungan system multiprosesor. Di
antaranya adalah kendala yang tinggi, meningkatkan ketersediaan unit memori dan
piranti I/O dan meningkatnya kemampuan menghitung. Tiga macam organisasi yang
umum adalah Bus umum, Scalar Crossbar dan Memori multiport,
Bus umum, disebut sebagai waktu
terbagi merupakan skema hubungan yang paling sederhana untuk suatu system
multiprosesor. Ia merupakan jalus komunikasi tunggal antara komponen-komponen
fungsional. Bus itu sendiri merupakan suatu piranti pasif, dimana operasi
transfer dikendalikan oleh interface bus dalam komponen tersebut.
Keuntungan utama organisasi bus umum
adalah relative sederhananya kita untuk menambahkan atau melepaskan
komponen-komponennya. Meskipun diperlukan suatu protocol komunikasi yang tepat
bagi setiap komponen untuk mengetahui komponen-komponen lainnya yang ada di
dalam bus, hal ini akan ditangani oleh software dan dapat dengan mudah kita
memodifikasikan.
Skalar crossbar, dalam konteks sistem
mulprosesor, bahwa suatu jalur yang terpisah menghubungkan setiap prosesor ke
setiap prosesor ke setiap unit memori. Karena setiap unit memori akses oleh
jalur-jalur yang berbeda, tidak akan terjadi bloking yang disebabkan oleh
adanya transmisi-transmisi yang bersamaan waktunya.
Permintaan-permintaan
yang menimbulkan konflik ini biasanya ditangani dengan suatu dasar prioritas
yang telah ditentukan sebelumnya. Selain itu, juga mudah bagi kita untuk
melepaskan komponen yang salah berfungsi tanpa menghentikan atau menurunkan
kemampuan keseuruhan system. Organisasi ini biasanya hubungan efektif untuk
system yang berukuran sedang. Namun, jika jumlah total hubungan prosesor-memori
menjadi besar makan organisasi ini menjadi sangat mahal.
Memori multiport, organisasi ketiga ini
dapat mengeluarkan logika kendali, logika saklar arbitrasi prioritas dan skalr
crossbar dan meletakan mereka di dalam interface masing-masing unit memori. Salah
satu ciri khas organisasi memori multiport yang cuup baik adalah bahwa akses ke
unit memori tertentu dapat dilarang cukup dengan tidak menghubungkan komponen
yang akan dilarang tersebut ke port memori.
Organiasi memori multiport merupakan memori yang
paling cocok bagi system yang berukuran menengah.
Kehadiran cache pribadi dalam suatu system
multiprosesor, menimbulkan masalah bagi konsistensi data. Masalah perpautan
cache hanya ada cache dihubungkan dengan prosesor individual. Jika salah
prosesor kemudian menulis ke cachenya maka cache lain akan berisi data yang
tidak ikut termodifikasi, dengan demikian data menjadi tidak tepat. Suatu
kebijakan write-though yang sederhana tidak akan memecahkan masalah ini, karena
hanya unit memori utama yang akan termodifikasi dan tidak semua cache akan
berisi data tersebut.
Salah satu cara menghindari masalah perpautan
cache adalah dengan menghubungkan cache dengan memori terbagi (shared) daripada
dengan prosesor. Ada dua metode berbeda yang telah diusulkan untuk mengalamati
masalah perpautan cache yakni : Pengujian
Perpautan Statis dan Pengujian
Perpautan Dinamis.
Konsep dasar metode Pengujian Perpautan Statis adalah memisahkan data menjadi kelas
“umum/tergabi dan pribadi”. Salah satu metode untuk berhubungan dengan data
yang terpisah-pisah adalah dengan meyimpan data yang terbagi, yang dapat
dimodifikasi di dalam memori utama dan hanya menyimpan data pribadi, yang akan
digunakan oleh satu prosesor tertentu, dalam cache yang semestinya.
Sedangkan pada metode Pengujian Perpautan Dinamis, beberapa salinan dari sembarang data
diperbolehkan. Kapanpun sebuah prosesor mengubah data di dalam cachenya
sendiri, ia harus membuat semua salinan data dalam cache lainnya menjadi tidak
valid. Namun, ada beberapa penerapan metode ini menghasilkan kerugia –kerugian
yakni :
1.
Penurunan
rata-rata rasio hit, sehubungan dengan proses pembuatan data menjdi tidak
valid.
2.
Lalulintas
antarcache mendesak konsistensi.
3.
Konflik-konflik
yang dihasilkan dari pengaksesan tabel global yang berurutan digunakan untuk
menyimpan track dari cache mana yang mengandung salinan word memori yang mana.
4.
Lebih
banyak write-back sehubungan dengan hal di mana proses pembuatan daya yang
termodifikasi menjadi tidak valid tidak tertulis kembali ke memori utama
kecuali jika ada word-word yang belum termodifikasi untuk menggantikannya.
4.8.
Organisasi Paralel Secara Umum
Dalam bab ini kita telah membahas beberapa
organisasi yang digunakan untuk menghasilkan pemrosesan parallel. Ada tiga
skema yang klasifikasi berbeda, namun yang masuk ke dalam secara umum ada tiga
kategori yakni : Sistem prosesor array, Multiprosesor,
dan Arus data.
Sistem
prosesor array terdiri atas sejumlah elemen pemrosesan yang
beropeasi secara parallel di bawah pengendalian sebuah unit kendali tunggal.
Dan, Multiprosesor terdiri atas
sejumlah prosesro yang lengkap yang dapat memproses dara secara independen.
Sedangan Arus data, dalam sebuah
arsitektur arus data, intruksi secara otomatis dimungkinkan untuk dieksekusi
begitu operand data yang mereka minta tersedia, bukannya sebuah program counter
menentukan kapan intruksi akan dilaksanakan. Dan, Suatu jenis organisasi
parallel yanh benar-benar berbeda adalah Arus
data. Tidak ada mekanisme arus pengendalian (program counter) dan urutan
eksekusi intruksi tergantung sepenuhnya pada dependensi data antara intruksi
tersebut; dari situ diperoleh istilah “arus data”
5.1. Revolusi Mikrokomputer
Prinsip kerja “organisasi mikrokomputer
adalah sama dengan computer besar yang lain. Mengapa bab ini membicarakan
organisasi mikrokomputer? Karena kedatangan teknologi “Large-Scale Integration
(LSI)” dan “Very Large Scale Intregration (VLSI)” menghasilkan berbagai macam
piranti computer yang mempunyai hubungan, pada chip Integrated Circuit (IC),
pada pembuangan setiap perancang system.
Revolusi mikrokomputer dimulai dengan “mikrokomputer”, yaitu prosesor dengan
ship-tunggal. Beberapa keunggulan feature secara organisasional adalah bentuk
bagian utama dari hampir semua mikroprosesor sekarang ini yang jarang
dihubungkan dalam computer yang lebih besar dan lebih mahal dibandingkan dengan
beberapa tahun yang lalu.
5.2. Pengembangan
Secara Teknologi
Evolusi dari mikroprosesor dapat dibagi
menjadi empat generasi yakni : “first generation microprocessor”, diperkenalkan
pada tahun 1970-an, berisi hampir mencapai 4-bit. Mikroprosesor ini dibuat
dengan menggunakan teknologi PMOS dan digunakan dalam aplikasi industry
sederhana dan peralatan consumer yang sederhana pula.
“second-generation microprocessor”.
Mikroprsesor generasi kedua muncul awal tahun 1973 berisi 8-bit. Dengan
teknologi PMOS, chipnya lebih besar dan kerapatannya lebih tinggi.
Mikroprosesor generasi kedua mampu dalam pengalamatan spasi memori yang lebih
besar 64 kilobyte dan berisi lebih dari bagian I/O dibandingkan dengan
mikroprosesor pertama.
Pada
tahun 1978 ditandai dengan mulainya “third microprocessor generation”
(mikroprosesor generasi ketiga) dengan memperkenalkan Intel 8086 dengan chip
tunggal, 26 bit mikroprosesor. Teknologi yang dominan yang digunakan untuk
pembuatan mikroprosesor ini diberi karakteristik dengan peningkatan density
chip, kemampuan pemrosesan yang lebih kuat, dan kecepatan yang lebih tinggi.
Intel APX-432, dengan system pemrosesan
32-bit, diperkenalkan dalam tahun 1981, generasi keempat. Dibuat dengan
teknologi HMOS, dan diberi karakteristik dengan peningkatan lebih lanjut dalam
kerapatan chip dan kecepatan pemrosesan, mikroprosesor generasi keempat
bersaing ketat dengan mainframes. APX-432 merupakan mikroprosesor pertama yang
digunakan dalam struktur bus baru yang memperkerjakan packet switching.
Meskipun mikroprosesor 8-bit masih
berguna untuk beberapa aplikasi, tetapi, tentu saja, relative terbatas hingga
16 dan 32 bit mikroprosesor. Bahwa mikroprosesor 16 dan 32 bit adalah lebih
besar dan cepat, mereka menggunakan hardware yang lebih, mampu melalui
teknologi VSLI, untuk menigimplementasikan variasi fungsi yang akan
dimplementasikan dalam software.
5.3. Pandangan Umum Dari Sistem Mikrokomputer
Unit pemrosesan pusat adalah chip mikroprosesor, yang
disusun dengan MPU (microprocessor unit), yang dihubungkan dengan memori dan
unit peripheral melalui data, alamat, dan control bus.
MPU akan membuat program yang disimpan dalam memori.
Program ini akan memanipulasi data dan membuat keputusan berdasarkan pada data.
Program ini juga menyediakan waktu dan signal control untuk pengontrol bus,
I/O, dan memori. ROM dan RAM akan menyimpan program dan data. RAM menydiakan
intruksi dan data untuk MPU atas permintaan dan penerimaan data baru dari MPU
untuk disimpan. Sedangkan, ROM akan menyimpan hanya system program. Dan, unit
I/O menyediakan hubungan komunikasi antara MPU dan dunia luar dan membiarkan
MPU meng-input data ked an meng-output data dari bagian eksternal peripheral
seperti keyboard, printer, monitor, dan disk atau unit penyimpanan disket.
MPU akan menggunakan buses
(jalur komunikasi) untuk berkomunikasi dengan berbagai bagiasn dari sistem
mikrokomputer. Ada tiga type dari buses yakni : data bus, alamat bus, dan
control bus akan mengirimakan data ked an dari MPU. Address bus memunginkan MPU, untuk memilih lokasi memori atau
tujuan bagian I/O untuk transfer data. Address bus dapat berupa
“unidirectional” karena informasi yang berjalan hanya dalam satu tujuan, yaitu:
dari MPU ke memori atau I/O.
Control bus berisi
berbagai variasi baris control yang diperlukan untuk mengontrol operasi MPU
misalnya : baris control (read/write). Serangkaian instruction dapat dibagi ke dalam kelompok menurut tipe operasi
yang menunjukan intruksi, kelompok ini mencankup artimatika, logika, transfer
data, I/O, control, dan cabang intruksi. Dan, beberapa organisasi dan hubungan
adalah mungkin di antara blok building internal system mikrokomputer.
5.4. Unit Pemrosesan Single-Chip (MPU)
Organisasi internal MPU, seperti CPU, terdiri dari register set, arithmetic, dan logic unit
(ALU), dan control logic unit (CLU).
Dan, untuk itu akan menjelaskan satu
per satu :
Register
Set
General-purpose register (register dengan tujuan umum) dapat
digunakan oleh inturksi sebagai akumulator, sumber atau tujuan register data,
atau register alamat yang berisi pointer memori atau nilai indekx. Sebagai
tambahan, register dengan tujuan umum, misalnya, beebrapa register dapat
digunakan hanya untuk memori alamat atau hanya register data.
Sabaliknya, Special-purpose
register digunakan untuk fungsi khusu. Program
couter (PC) biasanya terdiri atas alamat memori tempat kata intruksi
berikutnya akan diambil. Hampir semua mikroprosesor mencakup lebih dari satu accumulator (ACC), fungsi-fungsi dimana
menyimpan angka konstata yang digunakan dalam perhitungan alamat memori yang
efektif dalam mode pengalamatan indeks.
Hampir semua mikroprosesor 16- dan 32-bit menggunakan segment register untuk
mengimplementasikan pemetaan memori ketika pemasukan memori utama. Mekanisme
ini akan menerjemahkan alamat logika program ke dalam alamat fisik. Hampir
semua pemakai program, membuat dalam mode pemakai ketika mengoperasikan system
yang membuat dalam mode system. Hampir semua intruksi, membuat yang sama dalam
mode tetapi beberapa intruksi, seperti intruksi I/O, dan interrupt, dapat
dibuat hanya dalam mode system
Aritmatika
dan Logic Unit (ALU)
Aritmatika dan Logic Unit (ALU) menunjukan
operasi aritmatika, logika, dan manipulasi data pada angka biner. ALU mampu
dalam penambahan, pengurangan, perbandingan, pengambilan, dan operasi logika
yang ditentukan dengan ”control logic unit (CLU)”. ALU juga dapat melakukan
register penyimpanan untuk menyimpan input kata (operand) dan (lacth yang
kadang-kadang internal pada ALU) untuk menyimpan hasil sementara dari operasi
ALU. Input disimpan dalam akumulator, register sementara, atau dalam register
dengan tujuan umum dalam MPU, atau berasal dari memori utama. Hasil dalam
operasi ALU dikirimkan melalui data bus pada akumulator, pada register dengan
tujuan umum dalam MPU, untuk menentukan lokasi utama, atau untuk tujuan lain.
Control
Logic Unit (CLU)
Control Logic Unit (CLU) mempunyai dua tugas dari pe-sinkron-an
operasi internal dari MPU, seperti : ALU dan register, dan operasi modul
mikrokomputer yang lain, seperti : port I/O dan memori. Fungsi dari CLU adalah
untuk mengambil intruksi dari memori dan men-decode-nya dan dan kemudian
membuat pengaturan waktu yang tepat dan signalkontrol yang diperlukan oleh MPU
untuk pembuatan intruksi tersebut. CLU juga dapat membuat signal waktu dan
signal control yang dikirimkan, melalui control bus, ke komponen lain dari
system mikrokomputer dan menangani dan merespon signal eksternal seperti
intrupsi.
Control logic unit sebenarnya merupakan computer dengan
tujuan tertentu dalam MPU dan memerlukan suatu program untuk menuntunnya dalam
pembuatan suatu intruksi. CLU juga merupakan microprogrammed. Yaitu, signal waktu dan signal control diperlukan
untuk mengambil dan membuat suatu intruksi yang dibuat dengan pembuatan
serangkaian microinstruction (microcode)
yang residennya dalam sebuah control
memory, yang biasa disebut berupa ROM.
Secara khusus, berbagai operasi mikro, ditujukan dengan
intruksi mikro, termasuk sumber pemilihan operand ALU, fungsi ALU, control
carry, shift control, interrupt control, dan control data I/O. penggunaan
mikroprograming akan mengurangi pertimbangan keberadaab hardware dan
menyediakan pesan organisasi CLU yang tinggi dan dapat secara cepat dan mudah
dimodifikasi dan didiagnosa.
Ketika intruksi mikro diambil dari memori, opcode-nya
digunakan untuk menentukan ROM permulaan alamat segmen program mikro (“mikroroutime”)
yang mengimplementasikan intruksi. Semua intruksi mikro dalam mikroroutine
dibuat, maka pembuatan intruksi mikro akan lengkap. Jika intruksi mikro
selanjutnya diambil, maka proses mekanismenya akan diulang.
5.5
Set Intruksi
Set Intruksi mencakup intruksi aritmatika dan logika,
intruksi transfer data, intruksi I/O, intruksi cabang, dan intruksi control.
Setiap pembuatan mikroprosesor akan menyediakan pemakaian dengan daftar
berbagai variasi intruksi yang ada dan formatnya.
Intruksi-intruksi dibuat dengan (penggabungan) angka
byte. Intruksi yang menentukan apa yang disebut dengan operation code (opcode). Bagian dari intruksi yang berisi
informasi, data, atau alamat yang diperlukan untuk kelengkapan suatu pembuatan
intruksi disebut dengan “operand”. Intruksi
yang memerlukan lebih dari satu operand disebut dengan intruksi multi-operand. Untuk memberikan loksi
dan pemasukan konspirasi opeand, mikroprosesor akan menggunakan satu dari
berbagai addressing mode.
Untuk memprogram mikroprosesor dengan menuliskan kode
biner dari setiap intruksi, disebut dengan menchine
language programming. Dan, pemilihan alternative lainnya dengan assembly language programming. Dalam
assembly language, setiap intruksi bahasa masin yang ditujukan dengan symbol
sebut saja mnemonic, bukannya dengan
pola bit. Ada dua tipe assembler yaitu : self-assembler,
yang berjalan pada mikroomputer dengan berbeda, pertama dimana kode mesin
yang membuat akan dibuat pula.
Ada
beberapa Tipe Set Intruksi yaitu:
A. Intruksi
aritmatika dapat menyediakan untuk manipulasi data
aritmatika. Intruksi ini juga menyediakan beberapa jenis yakni: ADD, ADD WITH
CARRY, COMPLEMENT 1 dan 2, dan MULTIPLY dan DEVIDE. Tiap opcode masing-masing
intruksi tersebut diikuti, dangan alamat sumber dan tujuan register dimana
operand yang berhubungan dengan intruksi yang disimpam.
B. Intruksi
logika jenis intruksi
menyediakan manipulasi untuk data logika. Namun, intruksi khusus spesies ini
adalah AND, OR, XOR. (ekslusif OR), NOT, ROTATE, SHIFT, dan COMPARE. Format
dari intruksi ini sama dengan intruksi aritmatika.
C. Intruksi
transfer data dapat memungkinkan
transfer antara informasi antara dua register MPU atau antara lokasi memori
utama dan register MPU. Intruksi ini termasuk MOVE, EXCHANGE DATA, dan LOAD.
D. Intruksi
I/O jenis intruksi ini
menyediakan untuk mentransfer informasi anatar MPU dan port I/O. Intruksi ini
secara khusus mencakup input data dan output data dan operasi bus selama I/O.
Ada dua tipe pokok dari operasi I/O, yaitu: “memori-mapped I/O”, dimana bagian
I/O dihubungkan sebagai lokasi memori virtual, dan I/O mapped I/O, bagian I/O
dipasang pada bus alamat. Setiap bagian input diperlakukan seperti bagian dari
memori dengan mempunyai beberapa data yang ditulis ke dalamnya. Dalam operasi I/O-mapped I/O, tidak diperlukan
referensi langsung pada alamat memori. Jika fasilitasm direct memory access (DMA) ada, maka bagian peripheral dapat
memasukkan memori utama langsung, dengan melalui jalur MPU.
E. Intruksi
cabang bagian intruksi
sangat penting untuk serangkain intruksi. Intruksi ini dapat menyediakan
pemakai dengan arti memberikan alternative (piliha lain) dengan serangkain
normal dari pembuatan intruksi, kemungkinannya sebagai hasil dari mekanisme
pembuatan keputusan. Intruksi cabang ini juga secara khusus merupakan lompatan
kondisional dan non-kondisional, intruksi routine, dan interupsi software.
F. Intruksi
control intruksi ini
mencakuo intruksi interupsi, no operation (NOP), dan HLAT atau (WAIT), interup
hardware, merupakan kebalikan dari interp software, tidak disebabkan oleh
intruksi program tetapi oleh bagian yang memerlukan komunikasi dengan MPU. Ada
dua tipe pokok dari interup yaitu: maskable dan nonmaskable. “maskable
interrupt” memungkinkan secara sementara dengan intruksi tertentu seperti
TERRUPT DISABLE. Dan, sebaliknya “nonmaskable interrupt” tidak dapat menjadi
disable perjalanan intruksi software. Ada dua metode mikroprosesor yakni : skema vectored interrupt, yaitu dimana
sirkuit logika eksternal menyediakan mikroprosesor (arus data bus) dengan
permulaan alamar service subroutine yang digabungkan dengan bagian intruksi.
Dan, skema polled-interrupt, dimana semua
bagian mengirimkan permintaan interupsinya pada baris control tunggal, dengan
demikian mengaktifitaskan bagian routine intrupsi umum.
5.6. Mode Pengalamatan
Suatu
mikrokomputer disebut dengan byte-addressable
jika setiap byte dalam memori mempunyai alamat yang berbeda. Hampir semua
mikroprosesor menggunakan bervariasi addressing
mode. Angka mode pengalamatan dalam mikroprosesor menunjukan ekstensi dari
serangkaian intruksi dan secara efisien menangani berbagai variasi struktur
data.
Ada beberap metode pengalamatan yang
bisa dipakai yaitu :
1.
Direct addressing, alamat memori yang efekstif dimana operand
yang dilokasikan ditentukan sebagai bagian dari intruksi, secara langsung
mengikuti opcode.
2.
Register addressing, dalam variant pengalamatan langsung ini,
operand dilokasikan salam register MPU dan alamat dari register merupakan dari
intruksi.
3. Indirect
addressing, alamat yang
ditentukan dalam ruangan alamat dari intruksi akan mengambil lokasi dimana
alamat yang efektif ditempatkan. Jika suatu lokasi adalah register MPU, maka
mode pengalamatan ini disebut dengan register
indirect addressing.
4. Base
addressing, pendekatan ini
digunakan pada penambahan pokoknya untuk referensi array atau untuk member
lokasi kembali suatu program dalam memori,
5. Indexed
addressing, alamat yang
ditentukan dalam intruksi ditambahkan pada isi dari index register untuk membentuk alamat yang efektif.
6. Relative
addressing, sangan berhubungan
dengan indexed addressing, alamat
yang ditentukan dalam intruksi tambahan pada isi program counter untuk
membentuk alamat yang efektif.
7. Immediate
addressing, operand untuk
suatu intruksi merupakan bagian dari intruksi, dan oleh karena itu, tidak ada
pengalamatan yang diperluan untu mendapatkan informasi.
8. Page
addressing, jika suatu angka
dari memori utama adalah lebih besar dibandingkan dengan angka lokasi yang
dapat di alamatkan secara langsung dengan suatu intruksi, maka memori utama
akan dibagi ke dalam pages.
5.7. Pembuatan Pengaturan Waktu
Untuk memahami bagaimana mikroprosesor beroperasi,
perlu konspirasi sytem “timing”. MPU merupakan synchronous sequential circuit, dimana sebuah teks ditentukan
dengan intruksi, dan dengan adanya state Contol Logic Unti (CLU). Bagian memori
dalam MPU terdiri dari berbagai variasi register dan flag. Bagian kombinaso
menunjukan berbagai variasi fungsi yang berhubungan, misalnya: manipulasi data,
transfer data antarregsiter, pemeliharaan status, dan cariasi proses pembuatan
keputusan, ini berlaku pada signal eksternal lalu diterima oleh memori dan
bagian I/O.
Bagian kombinasi merupakan bagian yang berisi beberapa gate level, yang memperkenalkan jumlah
sigifikan dari waktu delay. Jadi, rata-rata jam ditentukan sehingga ada waktu
yang sesuai antara hitungan jam dengan akomodasi delay tersebut, termasuk juga
waktu yang diperlukan untuk bagian memori untuk mengubah state.
Waktu yang diperlukan untuk pengambilan dan pembuatan
intruksi disebut dengan instruction
cycle. Merupakan waktu yang digunakan oleh MPU untuk mengklaim opcode dari
intruksi mikro selanjutnya, dari memori dan men-decodenya, untuk mengklaim sisa
intruksi pengambilan operand, kalau perlu untuk membuat suatu intruksi.
Namun, ada beberapa memasukkan bagian eksternal, maka MPU
harus mengikuti kejadian seperti di bawah ini :
1.
Mengirimkan
alamat suatu bagian pada alamat bus.
2.
Mempersiapkan
data kata dengan membuat signal control read
(write) yang menyebabkan suatu bagian untuk ditempatkan data katanya pada
data bus jika suatu intruksi diklaim, maka MPU akan mengklaim kata pertamanya
dan meningkatkan program couter (PC).
3.
Membaca
data or intruksi kata dari data bus dan menempatkannya dalam register internal.
Dan, jika MPU merupakan mode write, maka bagiann eksternal akan membaca kata
dari data bus tersebut.
5.8. Single-Sliced Mikroprosesor
Mikroprosesor single-chip adalah terbatas fleksibel
untuk beberapa aplikasi. Beberapa aplikasi memerlukan kecepatan yang lebih
tinggi atau intruksi khusus. Untuk menggunakan mikroprosesor sebagai pengontrol
disk, kita memerlukan suatu intruksi seperti deteksi karakter dab penyisipan
dan disk read/write. Untuk membuat mikroprosesor sangat cepat, kita memerlukan
elemen yang mempunyai karakteristik switching sangat cepat, integrated circuit
(IC) keluarga logika dibuat dengan teknologi popular yang mampu dengan kecepatan efektif yang lebih besar,
minimal suatu factor 4, dari pada yang disediakan oleh keluarga logika yang
berdasarkan logic yang berdasarkan pada teknologi MOS. Mikroprosesor
single-cjip berbeda dengan mikroprosesor MOS konvensional dalam penanganan
bagan data yang terpisah dari fungsi control. Untuk itu, MPU merupakan bagian
dalam serangkaian chip LSI dan ditempatkan pada single chip.
Bagian control dari bit-clice MPU adalah dapat deprogram
dan berisi pengontrol program mikro dan memori. Dengan dekimian, dengan
menggunakan pendekatan bit-slice ini, para perancang dapat mengimplementasikan
arsitektur mikroprosesor dengan berbagai variasi panjang kata dan serangkaian
intruksi. Mikroproseso bit-slice adalah uses
micro-programmable, pemakai harus membuta program mikro, untuk menentukan
berbagai variasi mikro routine, dan menyimpan ke dalam ROM.
Pembuatan block khusus dari mikroprosesor bit-slice yang
berisi, yakni: 4-bit slice yang terdiri dari : 4-bit ALU, dan sebuah shifter
(yang mungkin merupakan bagian dari ALU), seperti multiplexer, buses, register,
dan flag. Hubungan 4-bit slice untuk membentuk 16-bit MPU. Namun, ada dua benda
relasi organisasi yaitu :
1.
Data
dan alamat bus dibuat hingga 16-bit dari 4 bit setiap slice.
2.
Kata
intruksi mikro yang diambil dari memori program mikro disobek. Satu kelompok
intruksi mikro bit menyediakan opcode intruksi mikro pada seluruh slice-nya.
Komponen ini termasuk suatu counter program, register intruksi dan decoder,
register untuk menangani I/O dan unterface memori utama, dan mungkin stack.
Kekurangan lainnya dari mikroprosesor bit-slice adalah terbatas kemampuannya
dari dukungan software. Mikroprosesor bit-slice menawarkan suatu rancangan yang
lebih fleksibel dibandingkan dengan mikroprosesor konversial dan dapat menyusuaikan
dengan aplikasi yang baru.
Organiasi
Bit-slice
Mikroprosesor bit-slice yang dapat deprogram berisi
dua modul pokok yaitu: “modul control” dan “modul pemrosesan data”. Dua elemen
pokok tersebut dari control nodule adalah microprogram controller (sequencer) dan microprogram memory.
Data
processing module, mencakup
ALU, register intruksi, register data, register alamat memori, dan sirkuit
logika yang diperlukan untuk menunjukan operasi airtmatia pokok dan logika.
Modul pemrosesan data ini dikontrol oeh mikroroutine jumlah totalnya disebut
dengan ’microprogram” yang disimpan dalam memori program mikro. Setipa intruksi
mikro member awalan aksi dalam elemen pemrosesan data dan atau bus controller.
Kata intruksi mikro yang diambil dari memori program
mikro dibagi ke dalam kelompok yang berbeda. Kelompok pertama diumpanbalikan
pada kontroler program mikro. Kelompok yang kedua akan mengontrol modul
prosesan data. Kelompok yang ketiga akan mengatur aliran informasi antara kontroler
bus dan CPU.
Suatu alterfnatif pendekatan pada horizontal programming
adalah timeshare signal control yang
secara mutual lain dengan lingkaran intruksi mikro yang sama dan mengurangi
angka bit control. Proses ini disebut dengan vertical programming.
6.1 Evolusi Jaringan Komunikasi Komputer
Jaringan komunikasi computer diperoleh dari suatu
kombinasi computer dan telekomunikasi. Dalam sejarah, dua teknologi ini
berevolusi terpisah, tetapi tiap individu tujuannya berbeda-beda. Namun,
cepatnya perkembangan teknonlogi digital telah memungkinkan penggabungan
keduanya.
Teknologi VLSI dengan cepat mengubah segi ekonomis
organisasi computer-komputer mini dan mikro dapat digunakan secara efektif
untuk berbagi aplikasi computer-komputer dengan kelompok intruksi yang baik,
kemampuan pengalamatan yang ekstensif dan software yang mampu memuaskan banyak
pemakai atau pengguna computer. Beberapa aplikasi, seperti pengolahan citra dan
peramalan cuaca, memerlukan kemampuan pengolahan yang tidak dapat diberikan
oleh computer kecil. Namun, ada beberapa aplikasi, akuisisi data secara
“realtime”, tidak menggunakan computer besar atau tidak memerlukannya dan dapat
dikerjakan pada mesin yang lebih kecil.
Selain itu jaringan
komunikasi dibagi dua kelompok yaitu :
A. Klasifikasi
Jaringan Komunikasi Komputer
Klasifikasi Jaringan
Komunikasi Komputer dapat
didefinisikan sebagai suatu kelompok system computer independen (berdiri
sendiri) yang saling berhubungan dan berkomunikasi satu dengan lainnya dengan
tujuan adalah pembagian hardware dan software. Untuk mengklasifikasikan jaringan
computer terdiri dua kategori :
1. Long-haul
atau wide-area network, berfungsi untuk menghubungkan system computer
yang berjauhan, biasanya dipasang di kantor, instansi, perusahaan, dan
gedung-gedung, disisi lain secara geografis terpisah dan terpancar. Intuk itu,
dibagi tiga spesies: (1) Jaringan
komunikasi remote-access; (2) Jaringan
komunikasi pribadi; (3) Jaringan
Komunikasi data umum;
-
Jaringan komunikasi remote-access dan
Jaringan komunikasi pribadi terbatas bagi suatu komunitas pemakai yang tertutup,
yang mempunyai kepentingan umum dan jaringan itu biasanya tidak hanya sekedar
memberikan layanan komunikasi data. Meskipun jaringan remote-access mungkin
saja tidak cocok untuk mendefinisikan atau menggambarkan suatu jaringan
komunikasi computer, tetapi jaringan tersebut merupakan spesies jaringan
komunikasi data pribadi yang paling umum. Untuk menyediakan remote-access harus
menyediakan akses terminal secara remote sehingga meliputi daerah geografis
yang luas ke satu atau lebih computer induk (host). Jika kita menggunakan
terminal untuk berkomunikasi dengan computer host, kita akan mendapatkan
layanan yang luas sehingga mengakses database umum secara luas (besar).
-
Jaringan komunikasi data umum berfungsi untuk menyediakan pelayanan umum
dan berbagai macam pengguna atau pemakai dan dioperasikan oleh perusahaan
“common carries”, namun banyak peralatan yang berhubungan merupakan milik
banyak pelanggan yang saling berbeda-beda. Namun, biaya komunikasi yang tidak
menguntungkan dan tingkat kesalahan yang sangat tinggi untuk komunikasi data.
Semua pelayanan transmisi digital, seperti Dataphone Digital Service dari AT
dan T, menawarkan suatu pilihan tingkat data dengan harga yang pantas dan
banyak pembaharuan tingkat kesalahan.
2. Local
area network (LAN) berfungsi
untuk menghubungkan antar system computer yang berbeda dalam suatu local
misalnya : hanya di rumah atau di tempat umum, karena LAN berupa lokasi yang
dimanis. LAN hanya sebatas kurang lebih 24 jam, dan mempunyai kegunaan terbatas
dan tingkat kestabilan kecepatan data sangat tinggi namun mempunyai tingkat
kesalahan rendah. LAN menghubungkan berbagai macam piranti independen seperti:
computer terminal, workstation, peripheral dan telepon melalui suatu media yang
tidak mahal, sehingga menghasilkan biaya komunikasi yang jauh lebih rendah
dibandingkan dengan jaringan long-houl.
B.
Hal-Hal Tentang Komunikasi Komputer
“Suatu arsitektur
jaringan” merupakan suatu
system logika yang rumit dan sangat terstruktur yang menggambarkan
elemen-elemen fisik dan logika dari suatu system komunikasi dan menentukan
hubungan serta interaksi yang mungkin di antara berbagai macam unsure jaringan.
“protocol komunikasi” merupakan kumpulan aturan yang digunakan
untuk mengendalikan pertukaran informasi antara unsure-unsur komunikasi suatu
jaringan. Suatu jaringan komunikasi computer tersusun atas sekumpulan node,
disebut sebagai node saklar, yang saling berhubungan oleh saluran transmisi.
Topologi suatu
jaringan adalah struktur yang ditujukkan oleh skema antar node (internode).
Data digital dapat ditransmisikan dalam tiga modus utama: simpleks, setengah dupleks dan dupleks
penuh. Jika saluran transmisi merupakan multipoint maka bisa didapatkan beberapa kombinasinya.
Media transmisi membawa-bawa data antara pengirim dan penerima. Sebuah
cirri khas utama suatu jaringan komunikasi computer adalah arsitektur node
saklar dan jenis teknik scalar (switching
technique) yang digunakan.
6.2.
Arsitektur Jaringan Komunikasi Komputer
Suatu jaringan komunikasi computer memungkinkan
pertukaran informasi antarelemen (suatu
piranti yang mampu mengirim atau menerima informasi) dalam system. Suatu protocol komunikasi
merupakan sekumpulan aturan, prosedur dan teknik yang biasanya diterapkan
dalam software. Protocol tersebut menyatakan format data, disebut sebagai sintaks
protocol; format kendali, yang
disebut sebagai semantics protocol, yang
menyertaan informasi mengenai header, jejak, panjang data dan penanganan
kesalahan (eror); serta informasi
pengaturan waktu bagai perangkaian dan pencocokan kecepatan.
Arsitektur jaringan diorganisir dalam suatu bentuk struktur bertingkat yang memiliki suatu
hirarki protocol jaringan dan memberikan suatu bentuk dekomposisi fungsional
yang menyenangkan.
Arsitektur
Jaringan Komunikasi Komputer dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
A. Model
Pertalian Hubungan Sistem Terbuka
Model pertalian
system terbuka (OSI atau open system interconnection) untuk arsitektur jaringan
komunikasi computer dibangun oleh Internasional Standart Organization (ISO) dan
diadaptasi oleh badan pembuat standar lainnya sebagai suatu langkah menuju
terbentuknya standarisasi internasional bagi protocol jaringan. Model pertalian
OSI terdiri dari tujuh tingkatan (kayer).
Tingkatan-tinkatan yang saling berhubungan
dalam system yang berbeda disebut sebagai peer
dan berkomunikasi dengan menggunakan protocol
peer ke-peer. Penerapan fungsi dari sembarang tingkatan disebut sebagai
suatu entitas. Jika computer terjadi
di antara entitas peer misalnya dari computer ke computer maka protocol disebut
sebagai simetris. Dan pada bagian
ini, kita membahas baik-baik fungsi dari masing-masing ketujuh tingkatan OSI.
1.
Tingkatan
I : “Tingkatan Fisik” (physical layer), tingkatan fisik memberikan alat untuk
melekatkan media fisik dan mengendalikan pemakainya.
2.
Tingkatan
II : “Tingkatan hubungan data” (data link layer), aliran data melalui media
fisik cenderung membuat kesalahan. Tingkatan hubungan data memberikan
pendeteksian dan pengendalian kesalahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
bagi tingkatan yang lebih tinggi dan agar kualitas hubungan dapat diandalkan.
3.
Tingkatan
III : “Tingkatan jaringan” (network layer), tingkatan ini melaksanakan
funsi-fungsi jaringan, seperti scalar sirkuit, pesan atau paket; dan informasi
routing antarpiranti akhir.
4.
Tingkatan
IV : “Tingkatan transportasi” (transport layer), karena tingkatan jaringan
memelihara transmisi data dan teknik-teknik saklar, transfer data antara
entitas transportasi menjadi transparan.
5.
Tingkatan
V : “Tingkatan sesi” (session layer), sewaktu dua aplikasi bertukar data, ada
beberapa direkomendasikan yang harus dicapai mengenai bagaimana bentuk
pertukaran akan terjadi.
6.
Tingkatan
VI : “Tingkatan presentasi” (presentasi layer), tingkatan sentasi memastikan
agar pertukaran data antar piranti bagi entitas aplikasi dalam bentuk yang
mereka ketahui.
7.
Tinkatan
VII : “Tingkatan aplikasi” (application layer), inilah tingkatan tertinggi yang
dinyatakan dalam model tersebut. Ia berkonsentrasi pada dukungan aplikasi
pemakai secara langsung dan terserah pemakai atau penguna untuk mengisinya.
Pada jaringan
jarak jauh, misalnya, ia terdiri dari jaringan public, saluran yang disewa
secara langsung dan modem pemaki akhir seperti computer, pengendali, dan
terminal. Dalam jaringan LAN, media fisik terdiri atas kabel, pe-ngulang
(repeater) dan penerima (transceiver) yang memungkinkan peralatan pemakai
berhadapan muka dengan jaringan tersebut.
B. Fungsi
Protokol
Fungsi
sebuah protocol tertentu pada system komunikasi dan karaktersitik proses
komunikasi yang diterapkan pada semua tingkatan. Fungsi-fungsi dasar yang
terlibat dalam perancangan protocol yaitu :
Segmentasi
berfungsi untuk komunikasi pada tingkat aplikasi yang mengatur transfer
aliran data dari suatu entitas lainnya. Fungsi protocol ini dapat dirujuk
sebagai segementasi.
Pembuatan kerangka. Berfungsi sebagai arus data melalui jalur fisik yang dilakukan dengan membagi-bagi aliran
data mentransmisikannya sebagai serangkaian kerangka. Fungsi ini juga disebut
sebagai engkapsulasi.
Pengendalian kesalahan. Berfungsi sebagai saluran komunikasi yang berisik,
dapat menghilangkan bit-bit yang ditransmisikan, namun data dapat juga
menyebabkan kesalahan atau hilang sewaktu ditransfer ke atau dari memori,
menyebrangi sebuah computer atau interface node jaringan, atau melalui node
yang gagal.
Pengendalian arus. Fungsi protocol ini dibutuhkan untuk menghadapmukakan
tingkat data sumber informasi dengan tingkat data tujuan informasi sedemikian
sehingga sumber informasi tidak membanjir tempat tujuannya.
Perangkaian.
Dalam beberapa kasus, protocol harus memungkinkan adanya transfer unit data ke
tujuan dengan “urutan yang sama” sebagaimana mereka dihasilkan oleh sumbernya.
Pemberian prioritas. Data dan (terutama) pesan kendali mungkin perlu
diatur prioritasnya sehingga mereka dapat mencapai entitas penerima dengan
penundaan yang minimum.
Pengalamatan. Entitas yang berkomunikasi harus dapat
mengidentifikasikan satu sama lain pada setiap tingkatan protocol.
Transmission service. Suatu protocol mungkin diperlukan untuk menydiakan
beberapa fasilitas tambahan, seperti hubungan dan mekanisme keamanan.
C. Klasifikasi
Protokol Jaringan
1. Protokol
antarjaringan menunjukan
prosedur komunikasi diklasifikasikan ke tuen yang ditempatkan pada jaringan
berbeda.
2. Protocol
jaringan transparan bagi
pemakai dan diperuntukkan untuk meyakinkan transmisi data yang dapat dipercaya
dan efisien. (a) Protocol manajemen
jaringan yang digabungkan dengan pembuatan fasilitas transmisi intermodal,
routing, dan berbagai pelajaran manejemen jaringan “user billing”, penambahan
atau pengurangan pemakai atau node, kegagalan node, peluncuran serta perbaikan
software jaringan. (b) Protokol transfer
data, yang terlibat dengan dukungan “datagram” dan jasa “visual circuit”.
3. Protocol
akses jaringan digunakan oleh
para pelanggan untuk berkomunikasi dengan node jaringan dimana pelanggan
tersebut dihubungkan (attached).
4. Protokol
end-to-end menentukan
prosedur untuk membuat session end-to-end.
6.3.
Topologi Jaringan Komunikasi Komputer
Topologi jaringan merupakan struktur yang
ditentukan dengan skema hubungan intermodal. Salah satu aspek yang paling sukar
dalam design jeringan komunikasi adalah pemilihan topologi (Cerf, 1981), yang
mencakup beberapa problem teori dan praktek. Secara susunan kapasitas chanel
tergantung pada lalulintas yan diharapkan dan metode routing: metode routing
dipengaruhi oleh pemilihan topologi; pemilihan topologi tergantung pada
traffic.
Problemnya adalah satu dari optimis, Seperti yang dapat
diapresiasikan, bahwa hal ini merupakan problem yang sangat komplek. Problem
ini biasanya dibagi kedalam sejumlah subproblem yang disusun dengan peningkatan
pesan dari kerumitan tersebut.
Topologi
Jaringan
Beberapa kemungkinan topologi jaringan,
seperti topologi star semua node
dalam suatu jaringan dihubungkan dengan pusat swiching node. Operasi suatu
jaringan secara total bergantung pada pengontrol pusat. Ada tiga topologi jaringan yaitu :
1.
Topologi
mesh merupakan yang paling umum
dalam jaringa komunikasi data umum dan dalam jaringan komunikasi private
modern.
2.
Topologi
ring adalah lebih umum ditemukan
dalam LAN. Topologi ini dapat menggunakan control pusat, dengan satu node yang
disusun di tengah, atau control desentralisai, dengan smua node mempunyai
status yang sama.
3.
Topologi
bus secara dominan topologi ini
digunakan dalam LAN, jaringan komunikasi adalah medium transmisi, yang
ditangani oleh node yang dihadapi dan tidak memerlukan pengambilan atau
pengulangan.
6.4. Teknik Transmisi Data
A. Topologi
Link
Transfer
data di antara dua stasiun, disebut dengan link point-to-point, yang bisa berupa tiga mode: simplex, half duplex,
atau ful duplex. Channel transmisi simplex
dapat mentransfer informasi dalam hanya satu tujuan, seperti dalam
penyiaran radio dan TV. Dan, half-duplex
mampu dengan mentransfer dua tujuan, tetapi tidak simultan. Suatu informasi
dapat dikirimkan dalan satu tujuan pada waktu seperti dalam system komunikasi
radio. Lalu Channel transmisi full
duplex ada secara simultan, transfer dua tujuan, seperti dalam system
telepon.
Jika ada lebih dari dua stasiun,
maka topologi link disebut multipoint. Stasiun
yang menunjukan perubahan informasi biasanya disebut dengan stasiun primer dan stasiun yang lainnya
disebut dengan stasiun sekunder. Ada
tiga link multipoint yaitu :
1.
“primary
and half-duplex”. Stasiun perimer dapat mengirimkan ke satu stasiun sekunder
dalam satu tujuan, setelah transfer lengkap, dapat menerima dari stasiun
sekunder dalam tujuan lain.
2.
“primary
full duplex, secondary half duplex”. Stasiun primer dapat mengirimkan ke satu
stasiun sekunder dan secara simultan dapat menerima data dari yang lainnya.
3.
“primary
and secondary full duplex”. Stasiun primer dan satu stasiun sekunder dapat
mengirimkan ketika sedang menerima.
B. Mode
Transmisi
Data
digital kirimkan secara serial dalam
jaringan kominikasi computer, atas channel komunikasi tunggal, dalam aliran bit
yang dikelompokan ke dalam frames. Untuk
berkomunikais dengan baik, beberapa pilihan sinkron harus antar pengirim dan
penerima. Penerima harus tahu (1) kapan frame memulai dan berakhir, (2) durasi
setiap bit, sehingga dapat member contoh channel pada waktu yang semestinya
untuk membacanya.
Dua metode digunakan untuk mencapai
sinkronisasi dua level. Salah satunya, disebut “asynchronous transmission”,
aliran bit dibagi ke dalam karakter dari panjang yang relative kecil (secara
khusus adalah 5 hingga 8 bit karakter). Setiap karakter ditambahkan kedua bit,
disebut dengan start dan stop bit, sebagai header (kepala) dan
trailer, secara berurutan.
Skema sinkron kedua adalah, disebut
dengan synchronous transmission, memungkinkan
transmisi data dari block yang besar. Untuk memungkinkan penerima menunjukan
awal dan akhir block data, maka setiap block ditambahkan dengan informasi
control, disebut dengan preamable dan
postable, sebagai header (kepala)
dan trailer, secara respektif.
C. Multiplexing
Fasilitas transmisi sering mahal. Dan system
komunikasi tidak selalu menggunakan kapasitas yang penuh dari channel data. Ada
tiga skema multiplexing yang umumnya dikapai oleh komunkasi computer yaitu :
(1) Frequency
Division Multiplesing (FDM). Digunakan
ketika bandwidth channel melebihi bandwidth total yang diperlukan oleh sinyal
transmisi. Setiap sinyal dimodulasikan untuk mencukupi frekuensi band dari
channel yang tidak tercukupi oleh sinyal yang lain. (2) Time Division Multiplexing (TDM). Digunakan jika channel data
melebihi rata-rata total data dari pesan yang dikirimkan. Pada sisi pengirim,
sinyal disederhanakan dengan rotasi switch, disebut commulator, pada sisi penerima, rotasi switch yang sama, yang
disebut decommulator. Dan (3) Statistical Time Division Multiplexing
(STDM). Sinkronisasi TDM memberikan alokasi suatu slot pada basis yang
telah ditentukan, pada suatu waktu yang berikan, beberapa input mungkin tidak
mempunyai data untuk dikirimkan, dengan menghasilkan dalam slot waktu yang
sia-sia. STDM menyediakan suatu alternative (pilihan lain) dengan “secara
dinamis” penyediakan alokasi waktu menurut kebutuhan input. Namun, beberapa telah ditambahkan cirri control yang mampu
beroperasi sebagai terminal inteligen yang tidak hanya data multiplex dan
demultiplex tetapi juga menggunakan data.
6.5. Media Transmisi
Transmission medium, merupakan suatu fasilitas yang membawa
data dari satu lokasi ke lokasi yang lainnya. Medium transmisi dapat memandu
secara phisik seperti kabel telepon dua pasang, kabel koaksial, atau kabel
fiberopik, atau transmisi dapat tanpa kabel, dengan menggunakan radio,
microwave, atau channel satelit.
Dengan menggunakan radio atau microwave seperti
pengiriman medium akan menghilangkan keperluan hubungan fisik antara stasiun
dan fasilitas komunikasi yang mempunyai jarak jauh. Media tanpa kabel dapat
digunakan dalam penyiaran atau hubungan point-to-point, mempunyai kemampuan
wideband, yang dapat diimplementasikan secara cepat, dan mendukung perpindahan
stasiun. Suatu komunikasi dapat berupa point-to-point atau penyiaran, dengan
kualitas transmisi yang tinggi dan bandwidth yang sangat besar.
6.6. Teknik Switching/ Pengambilan Jaringan
Cirri pokok dari jaringan komunikasi jaringan adalah
teknik pengambilan yang diterapkan. Jaringan komunikasi dapat diklasifikasikan
sebagai jaringan switched maupun jaringan broadcast. “Switche network” disusun
atas koleksi node pengambilan melalui pesan yang melalui rute dari sumber ke
tujuan. Sebaliknya, broadcast network tidak
mempunyai node, dan pemakainya menangani medium transmisi umum ke dalam pesan
yang disiarkan oleh seseorang dan diterima oleh orang lain.
Tujuan dari strategi pengambilan adalah mengijinkan
transfer pesan seperti “end-to-end”. Berdasarkan pada alamat tujuan, node
switching akan menyusun route untuk
suatu pesan. Jika ada alternative path untuk mentransfer suatu jaringan dari
suatu sumber ke suatu tujuan. Proses routing bukan merupakan tugas yang tidak
penting. Tetapi, ketentuan routing mungkin berdasarkan pada variasi obyektif,
yang mungkin di antaranya ada yang konflik. Setiap node “switching” berisi routing table, yang memberikan daftar
semua kemungkinan route yang di antaranya node lain. Jika adalah static. Synamic routing, yang juga
disebut dengan adaptive routing, menggunakan
tabel yang mengubah sebagai suatu fungsi dan aliran traffic dan usaha untuk
memberikan route terbaik pada waktu yang berbeda. Tabel pemberian route ini
dapat diupdate dari fasilitas jaringan pusat, dimana skema route disebut centralized, atau dapat dimutakhirkan
oleh setiap nodem yang berpengaruh terhadap skema route decentralized. Ada tiga strategi switching yaitu :
A. Sirkuit
Switching
Sirkuit switching telah digunakan dalam waktu yang
lama dalam perubahan telepon dan service teleks. Suatu jaringan
sirkuit-switched akan membuat dedicated
circuit end-to-end (path) antara entity komunikasi.
Proses
komunikasi yang tercakup adalah meliputi tiga tahap. Dalam tahap pertama,
sirkuit end-to-end akan diatur. Kemudian suatu sirkuit dijaga untuk durasi
transfer pesan. Untuk mengtur hubungan, kedua stasiun tersebut, termasuk sumber
transmisi yang diperlukan, harus ada pada waktu yang smam sebelum perubahan
dapat memulai.
Untuk
mengatasi hal yang tidak efisien, beberapa jaringan komunikasi data
sirkuti-switched yang menggunakan pengaturan yang sangat cepat dan mekanisme
yang tidak dihubungkan bahwa sering memungkinkan hubungan switched untuk
digunakan hanya dari durasi satu pesan atau ke pesan dan repon interaktif.
Jaringan
sirkuit-switching dapat berupa bloking maupun
nonbloking. Jika suatu jarinagn
tidak dapatkan menghubungkan dua stasiun karena semua path di antaranya sedang
digunakan, maka terjadi bloking. Namun, jaringan nonbloking dapat menerima
dalam jaringan suara telepon, dia tidak dapat diterima jika transfer data
tercakup di dalamnya: maka di sini diperlukan susunan jaringan nonbloking
B. Message
Switching
Transmisi data interaktif sering mendadak rusak dan
memiliki karakter peak-to-average
rations (PAR) tinggi PAR menilai radio antara “peak transmission rate”,
yang ditentukan oleh respon waktu yang diperlukan dari stasiun, dan “average
transmission rate” selama satu session. Untuk data PAR tinggi, sirkuit
switching agak tidak efisien, stasiun terakhir tidak mempunyai path yang
dipersembahkan di antaranya. Pesan data dikirimkan ke switching node, dimana
pesan data tersebut disimpan dalam suatu antrian (queue). Jika suatu dipesan
dalam node switching dan kemudian berlanjut ke node beriktunya pada node, maka
message switching juga disebut dengan store-and-forward-switching.
C. Paket
Switching
Pengambilan
paket akan beroperasi dengan prinsip yang sama seperti penyimpanan dan
pengiriman data; namun berbeda dengan message switching oleh satu ukuran pesan.
Dia dapat dioperasikan dengan hubungan kecepatan tinggi antara pengambilan node
dan cenderung minimalkan delay dengan efisien.
Suatu jaringan packet-switching
membagi data traffic ke dalam blok, yang disebut dengan packet, dari beberapa panjang maksimum yang berikan. Panjang
maksimum secara khusus adalah beberapa ribu bit, merupakan kebalikan dengan
message switching, dimana pesan yang lebih besar akan munkgin. Setiap paket
secara individu dilindungi dengan mekanisme deteksi kesalahan dan berisi
didalam header sumber dan alamat tujuan.
Setiap pesan ditangani sebagai
tunggal melaui suatu jaringan, dan deliverynya ditangani sebagai message
switching. Namun, kebalikan dari message switching, dimana seluruh pesan
diperoleh melalui route yang sama, membaginya ke dalam paket dengan ukuran yang
telah ditentukan yang menunjukkan dua mekanisme protocol yang berbeda untuk
packet switching, suatu diagram dan sirkuit virtual. Di dalam strategi datagram, setiap paket yang sekarang
disebut dengan datagram, merupakan pengajuan yang bebas pada suatu jaringan dan
membawa semua informasi yang diperlukan untuk delivery-nya pada suatu tujuan.
Sedangkan dalam strategi virtual
sirkuit, hubungan logika (virtual) harus diatur antar pasangan stasiun yang
ingin berkomunikasi sebelum dapat dibuat pengiriman data. Strategi ini
menunjukan sebagai suatu pengaturan, tahap transfer data, dan prosedur
pemutusan.
6.7.
Ringkasan
Kita telah membicarakan tambahan cukup banyak dari
perkembangan revousi jaringan komunikasi computer. Beberapa bagian pembuatan
mencakup pengkodean data dan deteksi kesalahan dan mekanisme pembetulan;
rancangan protocol, skema route, switching, dan strategi broadcasting,
pengaturan waktu; pembuatan frame. Sinkronisasi, kesalahan, dan flow control
dan internetworking kemampuan untuk menghubungkan berbagai variasi jaringan
yang berbeda sehingga dua stasiun dengan jaringan yang konstituen dapat
berkomunikasi.
BAB III
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Komputer terdiri
dari tiga bagian utama, seperti input, proses, dan output. Setiap bagian
terdiri dari beberapa komponen yang saling support setiap komponen PC, yang
mempunyai spesifikasi tertentu dan kegunaan/fungsi khusus. System dalam
computer ditandai dengan system
peng-decodean, system tiap protocol, komponen parallel, klassifikasi, teknik
dalam pemrosesan data serta manipulasi, dan system komunikasi computer yang
saling mendukung secara spontanitas.
Lalu disisi lain system dalam jaringan
computer, yang mengidependen melalui jalur yang berbeda. Tetapi, semua
mengakses untuk kepentingan bersama sehingga memperoleh hasil yang baik.
7.2 Saran
Didalam penulisan
makalah “Organisasi Arsitektur Komputer” ada baiknya menggunakan rujukan yang
paling baru, karena sifatnya teknologi sehingga setiap harinya bahkan setiap
detiknya mengalami perubahan dan system update . untuk itu, dengan bahan
rujukan yang terbaru diharapkan informasi yang dapat juga sebagai bahan yang
terbarukan.
DAFTAR PUTAKA
Stalling,
W, (2010), computer
organization and Architeture, 8 tahun edition.
https://williamstaling.com/computerOrganization/index.html/
https://novrina.staff.gunadarma.ac.id/
Komentar
Posting Komentar